Bobo.id - Beberapa waktu yang lalu, warga Jakarta dihebohkan dengan kemunculan salah satu jenis tawon, yaitu tawon Vespa affinis.
Tawon yang juga sering disebut tawon ndas ini ditemukan di sebuah pohon di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.
Beberapa tahun lalu, sebanyak tujuh orang meninggal di Klaten karena disengat tawon ini.
Baca Juga: Keren! Indonesia Punya Perpustakaan Terbanyak Kedua di Dunia #AkuBacaAkuTahu
Yap, Vespa affinis memang termasuk salah satu jenis tawon berbahaya dan mematikan, teman-teman.
Maka itu, kita disarankan untuk menghindari tawon ini jika tanpa sengaja menemukannya.
Nah, supaya lebih mengenal tentang tawon berbahaya ini, kita cari fakta-faktanya, yuk!
Baca Juga: Benarkah Pakai Topi Bisa Membuat Rambut Kita Rontok dan Jadi Botak?
1. Ciri-Cirinya
Tawon Vespa affinis mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.
Warna tawon ini didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye pada bagian perutnya.
Jika hanya satu atau dua ekor tawon yang menyengat, sengatan tak akan terlalu berbahaya.
Baca Juga: Wah, Astronom Menemukan Bintang Terkecil di Alam Semesta, Seperti Apa?
Namun, tawon jenis ini menjadi berbahaya ketika menyerang secara berkelompok.
2. Sengatan
Korban sengatan tak sampai meninggal, melainkan mengalami alergi dengan gejala bengkak.
Bengkak tersebut dapat ditangani dengan cara kompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin.
Baca Juga: Meski Rasanya Pahit, 3 Makanan Ini Justru Menyehatkan Tubuh, lo!
Namun, jika tak ditangani selama 1 x 24 jam atau yang menyerang dalam jumlah banyak, kondisi ini akan berlanjut menjadi reaksi alergi berat.
Reaksi alergi berat inilah yang dapat menimbulkan risiko sistemik atau merusak organ tubuh.
Tawon Vespa affinis mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian.
Baca Juga: Berbeda dengan di Indonesia, Ini 3 Fakta Menarik Musim Hujan di Jepang
Apabila sengatan cukup banyak dan orang yang disengat tidak akan lama bertahan hidup, terutama jika orang itu sensitif atau alergi dengan racun sengat.
Jika tak ditangani dengan tepat, sengatan dapat merusak organ tubuh seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.
Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas.
Sementara, gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.
Baca Juga: Asyik, Kereta Bandara Soekarno-Hatta Berikan Diskon Selama Bulan Ini!
3. Merangsang Datangnya Koloni
Saat sengatan pertama, tawon akan mengeluarkan feromon atau senyawa yang dapat memicu tawon lain ikut menyerang.
Dari serangan pertama ini dapat berubah menjadi serangan koloni yang mematikan.
Tawon akan menyerang jika merasa terganggu dan terancam. Maka itu, jika melihat adanya sarang tawon, usahakan untuk tidak merusaknya.
Tawon Vespa affinis mempunyai kemampuan memanggil kawanannya untuk melakukan serangan balik.
Baca Juga: Tidak seperti Manusia, Ternyata Kucing Bisa Minum Air Laut, lo!
4. Memindahkan Sarang
Meski berbahaya, sarang tawon Vespa affinis dapat dipindahkan secara aman jika dilakukan dengan benar.
Beberapa alat yang perlu disiapkan antara lain kantong plastik bening agak tebal, pisau dapur, kapas, dan cairan etil asetat untuk membuat tawon dalam kondisi pingsan.
Pemindahan sarang tawon lebih baik dilakukan ketika kondisi gelap dan pastikan semua tawon telah berada di dalam sarangnya.
Pemindahan ini tentunya harus dilakukan oleh orang tua atau dapat meminta bantuan kepada petugas untuk mengurangi segala risiko yang ada.
Baca Juga: Menurut Penelitian, Pembaca Harry Potter adalah Orang Baik, lo! #AkuBacaAkuTahu
5. Tempat Hidup
Tawon Vespa affinis hidup di kawasan subtropis Asia, seperti Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia.
Di Jakarta, tawon tak lantas hidup di antara gedung pencakar langit. Kawanan tawon ini tetap mencari tempat rimbun.
Tawon ini juga menjadi predator pemangsa serangga lain dan sering berkeliaran di tanaman, termasuk bunga tanaman pisang.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Bulan Ini Kita Bisa Melihat 2 Peristiwa Hujan Meteor
Meski penuh gedung tinggi, di Jakarta masih banyak semak dan taman kota yang dapat membantu perkembangbiakan tawon ini.
Dengan begitu, keberadaannya di tengah permukiman masih biasa ditemukan.
Selain itu, tawon jenis ini juga mempunyai sifat pemakan bangkai sehingga sisa-sisa daging dan fermentasi di tempat sampah pun dapat menjadi sumber makanan mereka.
Baca Juga: Ingin Berwisata ke Gunung Ijen? Ini Tips Menikmati Keindahan Blue Fire
(Penulis: Mela Arnani)
Lihat video ini juga, yuk!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR