Bobo.id– Apakah teman-teman senang memainkan musik? Musik apa yang biasanya kamu mainkan?
O iya, ada satu alat musik yang bentuknya mirip dengan terompet, tapi bedanya ukurannya super panjang.
Sampai-sampai para pemusiknya tidak bisa memegang ujung dari alat musik ini, namanya alphorn.
Baca Juga: Apakah Berbahaya Jika Tidur Sambil Mendengarkan Musik? #AkuBacaAkuTahu
Ternyata ini adalah alat musik khas dari desa di pegunungan Alpen, teman-teman.
Pegunungan Alpen mencakup wilayah Swiss, Austria, Jerman, atau Prancis.
Penasaran dengan bentuknya? Kita cari tahu mengenai alat musik ini, yuk!
Baca Juga: Menjadi Alat Musik Berukuran Besar, Ini Dia 3 Organ Pipa Terkenal di Dunia
Terompet Kayu yang Unik
Alphorn yang disebut juga alpenhornatau alpine hornadalah alat musik tiup yang terbuat kayu.
Alphorn berbentuk kerucut, membungkuk di ujungnya seperti tanduk sapi, dan memiliki corong berbentuk cangkir. Panjang alphorn mencapai 3-4 meter, bahkan bisa lebih. Itulah yang membuat alphorn menjadi unik.
Alphorn sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Ini beberapa buktinya!
Baca Juga: 4 Tips Foto di Pantai yang Bisa Buat Hasil Fotomu Bagus dan Menarik
Pertama, seorang biara di Cistercian St Urban dekat Pfaffnau, Swiss, pada tahun 1527 menulis dalam buku catatannya bahwa pembayaran untuk pemain alphorn keliling dari Valais sebesar dua Batzen.
Kedua, seorang seniman Swiss, Conrad Gesner, dalam bukunya yang ditulisnya di tahun 1555 menjelaskan secara detil tentang alphorn.
Ada lukisan kaca yang dibuat tahun 1595 dan ukiran yang dibuat tahun 1754 yang menggambarkan seorang gembala sapi sedang meniup alphorn.
Baca Juga: Menjadi Alat Musik Berukuran Besar, Ini Dia 3 Organ Pipa Terkenal di Dunia
Alat Musik Para Gembala
Desa-desa di pegunungan Alpen adalah desa-desa peternak sapi. Mereka memerah susu sapi dan membuat keju.
Alphorn adalah alat musik para gembala sapi. Selain untuk menghibur diri, suara alphorn digunakan sebagai alat komunikasi dengan sesama gembala sapi yang posisinya saling berjauhan.
Alunan suara alphorn juga digunakan oleh para gembala untuk memanggil sapi-sapi di padang rumput agar segera masuk kandang dan untuk menenangkan sapi saat diperah susunya.
Baca Juga: Merayakan Hari Puisi Sedunia dengan Musikalisasi Puisi di TBM Kolong #AkuBacaAkuTahu
Alphorn digunakan oleh gereja sebagai pengganti lonceng. Alunan musiknya digunakan untuk mengiringi doa.
Dalam festival tradisional, alat musik ini juga dimainkan. Namun, setelah tahun 1800, suara alphorn makin jarang terdengar.
Penyebabnya adalah produksi keju semakin bergeser dari Pegunungan Alpen ke perusahaan susu di desa-desa.
Baca Juga: Mendengarkan Musik Bisa Membuat Obat dalam Tubuh Bekerja Lebih Baik
Pemerintah kota Bern (ibukota Swiss) merasa prihatin. Mereka lalu mengadakan parade dan festival yang mempertunjukan musik alphorn.
Alphorn juga menjadi bagian dari musik jazz.
Meskipun alfhorn sudah kehilangan fungsi aslinya, tapi sekarang alphorn telah menjadi objek wisata yang menarik dan menjadi simbol negara Swiss.
Apakah teman-teman ada yang tertarik untuk belajar alat musik ini?
(Penulis: Aan Madrus)
Tonton video ini, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR