Tak hanya itu, bentang alam tersebut menyebabkan terjadinya fenomena embusan angin katabatik yang kuat dari puncak-puncak pegunungan menuju lembah.
Angin katabatik sendiri merupakan embusan angin yang turun dari lereng akibat udara dingin di ketinggian.
Baca Juga: Ingin Melihat Gerhana Bulan Parsial pada 17 Juli Nanti? Ini Tipsnya
Udara dingin yang padat itu berembus kencang menuruni lereng pegunungan karena gaya gravitasi.
Kecepatan angin yang mencapai 322 kilometer per jam mampu memanaskannya sehingga menguapkan lapisan air, es, dan salju.
(Penulis: Anggara Wikan Prasetya)
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR