Bobo.id - Apa yang ada di pikiran teman-teman saat diminta membayangkan tempat terkering di dunia?
Mungkin teman-teman akan membayangkan gurun pasir yang gersang dan panas terkena sinar Matahari.
Sedangkan saat diminta membayangkan temapt bersalju, mungkin wilayah kutublah yang dibayangkan teman-teman.
Baca Juga: Tidak Terjadi Lagi Hingga 2021, Gerhana Bulan Parsial 17 Juli Jadi Gerhana Terakhir
Sebenarnya kedua hal ini tidak salah, teman-teman. Gurun pasir memang terkenal sebagai tempat terkering.
Lalu, wilayah kutub, baik itu Kutub Utara maupun Kutub Selatan terkenal sebagai wilayah yang dingin dan bersalju.
Namun, ternyata salah satu tempat terkering di dunia ada di Kutub Selatan atau Benua Antartika, lo!
Baca Juga: Punya Banyak Teman, Ini 4 Manfaat Ikut Ekstrakurikuler di Sekolah
Salah Satu Tempat Terkering di Dunia
Salah satu gurun pasir yang terkenal di dunia adalah Gurun Sahara. Gurun ini memiliki curah hujan kurang dari 20 milimeter per tahun.
Hal ini mencerminkan kondisi gurun pasir yang tentunya kering, gersang, dan panas.
Namun, ternyata masih ada tempat yang lebih kering dibandingkan gurun terluas di dunia itu.
Baca Juga: 7 Gangguan Mata yang Bisa Dialami Anak-Anak, Salah Satunya Mata Minus
Tempat terkering di dunia itu ternyata tidak berada di Benua Afrika, Australia, atau Amerika, melainkan ada di Benua Antartika.
Banyak orang mungkin tidak percaya bahwa di benua yang selalu tertutup es itu terdapat tempat terkering di dunia.
Dry Valleys di Antartika
Dry Valleys menjadi salah satu titik di Benua Antartika yang merupakan tempat terkering dunia.
Baca Juga: Sama-Sama Punya Rasa Manis, Lebih Baik Air Tebu atau Air Gula, ya?
Faktanya adalah curah hujan kurang dari 20 milimeter per tahun yang berarti Gurun Sahara masih lebih baik daripada curah hujan di Dry Valley.
Curah hujan di Dry Valleys adalah 0 sehingga Gurun Sahara masih kalah kering dibandingkan dengan Dry Valleys.
Benua Antartika memang tertutup es. Namun, ada pengecualian, salah satunya adalah di kawasan Dry Valleys yang malah tidak tertutup oleh es.
Baca Juga: 5 Mitos tentang Hidrasi Tubuh yang Sering Dipercaya, Pernah Dengar?
Menjadi kawasan bebas es terbesar di Benua Antartika, tingkat kelembapan di Dry Valleys sangat rendah.
Mengapa Bisa Sangat Kering?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Dry Valleys semakin kering dan hampir tidak ada es yang menyelimuti permukaannya.
Lokasinya di tengah pegungungan yang menjulang tinggi membuat es yang mengalir ke laut untuk mencapai lembah menjadi terhalang.
Baca Juga: Tanduk Bisa Muncul di Pangkal Leher karena Sering Bermain Ponsel, Benarkah?
Tak hanya itu, bentang alam tersebut menyebabkan terjadinya fenomena embusan angin katabatik yang kuat dari puncak-puncak pegunungan menuju lembah.
Angin katabatik sendiri merupakan embusan angin yang turun dari lereng akibat udara dingin di ketinggian.
Baca Juga: Ingin Melihat Gerhana Bulan Parsial pada 17 Juli Nanti? Ini Tipsnya
Udara dingin yang padat itu berembus kencang menuruni lereng pegunungan karena gaya gravitasi.
Kecepatan angin yang mencapai 322 kilometer per jam mampu memanaskannya sehingga menguapkan lapisan air, es, dan salju.
(Penulis: Anggara Wikan Prasetya)
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR