Bobo.id – Pernahkah teman-teman mendengar tentang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa?
PLTSa ini bisa membantu mengelola sampah dan memanfaatkannya menjadi energi, lo.
Tahukah kamu? Beberapa kota di Indonesia sudah memiliki PLTSa, lo! Apa kota tempat tinggalmu salah satunya?
Yuk, kita cari tahu apa itu PLTSa dan bagaimana cara kerjanya.
Pengelolaan Sampah Menjadi Energi
Teman-teman pasti tahu, kan? Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, namun energi bisa berubah dari satu bentuk energi menjadi energi lainnya.
Nah, PLTSa ini menjadi salah satu sumber energi yang mengubah zat dari sampah menjadi energi yang lebih bermanfaat, yaitu energi listrik.
Proses pengolahan sampah menjadi energi ini bisa berbeda-beda di setiap PLTSa, teman-teman. Namun, umumnya, sampah yang akan diolah menjadi energi listrik ini diolah dengan cara dibakar.
Kemudian, energi panas dari api pembakaran ini akan diproses menjadi uap untuk menghasilkan energi listrik untuk bangunan-bangunan yang membutuhkan listrik.
Oh iya, hasil energi dari PLTSa ini termasuk salah satu contoh energi baru terbarukan, lo.
Baca Juga: Ada Energi Alternatif, Ada Energi Terbarukan, Apa Perbedaan Keduanya?
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Ignasius Jonan, sekitar 20 ribu ton sampah yang dihasilkan di sejumlah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) besar, dapat menghasilkan sekitar 251 MW (megawatt) dan 34,9 MW landfill gas.
Wah, kira-kira energi sebanyak itu bisa mengaliri listrik ke berapa rumah, ya?
Cara Kerja PLTSa
Secara umum, proses pengolahan sampah di PLTSa dimulai dari sampah yang diletakkan dalam sebuah lubang besar.
Kemudian ada alat yang berfungsi mengambil sampah, kemudian meletakkannya ke ruang pembakaran.
Sampah ini akan dibakar dan menghasilkan panas. Kemudian panas mengubah air menjadi uap di sebuah ketel yang besar.
Setelahnya, uap air bertekanan tinggi akan menggerakkan generator turbin yang menghasilkan listrik.
Dalam PLTSa yang ramah lingkungan, ada sistem untuk mengendalikan polusi yang bisa menghilangkan polutan dari gas sisa pembakaran yang keluar dari cerobong asap.
Kemudian ada juga sistem yang akan mengumpulkan abu sisa proses pembakaran itu, teman-teman.
PLTSa di Indonesia
Di daerah-daerah di Indonesia, ada PLTSa yang dibangun oleh Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan berbagai pihak, teman-teman.
Baca Juga: Bisakah Seluruh Sampah di Bumi Dihanguskan di Gunung Berapi?
Di Semarang, misalnya, ada PLTSa yang mengelola sampah dari TPA terbesar di Jawa Tengah, yaitu TPA Jatibarang.
Pemerintah kota Semarang mendapatkan bantuan dari negara Denmark untuk membuat PLTSa.
Di sana, gas metana yang dihasilkan sampah diproses dengan teknologi insinerasi dan landfill.
Insinerasi adalah pembakaran bahan secara tuntas sehingga menghasilkan abu. Sedangkan landfill adalah metode memadatkan sampah dan kemudian dilapisi dengan tanah setiap beberapa hari sekali.
Keduanya bisa memanfaatkan sampah menjadi energi, teman-teman. Dari hasil uji coba, listrik yang dihasilkan di sana bisa mencapai 1,3 MW dan oleh PLN bisa disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
Oh iya, menurut Sekretaris Kabinet, Bapak Pramono Anung, di Indonesia akan ada empat kota yang cukup siap untuk membangun PLTSa dalam waktu dekat, lo.
Empat kota yang siap membangun PLTSa adalah Surabaya, Bekasi, Surakarta, dan DKI Jakarta.
Sebenarnya, ada lebih banyak kota dan kabupaten yang akan membangun PLTSa, lo, teman-teman.
Wah, artinya pengelolaan sampah di daerah di Indonesia akan jadi lebih baik, nih!
Baca Juga: Gawat, Penyelam Temukan Sampah Plastik di Palung Terdalam di Dunia
Meski teknologi pengelolaan sampah di Indonesia semakin maju, tetap ingat untuk mengurangi sampah dari diri kita masing-masing, ya, teman-teman.
Selain itu, kita juga bisa mengelola sampah sendiri dengan menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan, atau mendaur ulangnya menjadi benda lain yang bermanfaat.
Oh iya, di Singapura, PLTSa juga bisa memusnahkan sampah dalam waktu satu hari, lo! Yuk, cari tahu kisahnya pada artikel berikut ini!
Baca Juga: Keren, Singapura Bisa Musnahkan Sampah Plastik dalam Waktu 1 Hari! Bagaimana Caranya?
Yuk, lihat video ini juga!
Selamat! Ini Pemenang Lomba Mewarnai Tingkat Nasional Kolaborasi KFC dan Majalah Bobo
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,U.S. Energy Information Administration,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR