Wilayah selatan Pulau Jawa merupakan zona subduksi Lempeng Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Sehingga membuat wilayah itu rawan gempa dan tsunami, teman-teman.
Nah, informasi tentang potensi gempa dan tsunami itu adalah potensi atau hal yang mungkin terjadi, namun bukan prediksi atau perkiraan pasti, teman-teman.
Artinya, gempa atau tsunami di zona subduksi seperti di wilayah selatan Pulau Jawa itu bisa terjadi namun tidak bisa dipastikan kapan terjadinya.
Pihak BNPB dan BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan melakukan tindakan mitigasi atau mengurangi dampak bencana.
Salah satu cara untuk siaga yang bisa kita ingat adalah rumus 20-20-20, teman-teman.
Upaya Mitigasi dan Rumus 20-20-20
Masyarakat bisa mengenali potensi ancaman di lokasi tempat gempa dengan menggunakan aplikasi dari BNBP, yaitu aplikasi InaRISK.
Kemudian, di sekitar wilayah gempa, bangunan lebih baik dibangun tahan gempa dengan kerangka yang kuat.
Tidak kalah pentingnya, masyarakat perlu mengingat rumus 20-20-20, terutama masyarakat yang tinggal di area pinggir pantai.
Baca Juga: Saat Terjadi Tsunami, Bagaimana Keadaan Satwa yang Tinggal di Laut?
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Natural Resources Canada |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR