Nah, setiap orang memiliki sekuens DNA yang berbeda-beda, teman-teman. DNA ini juga membantu menentukan bagaimana kita merasakan dan mencium aroma, sampai memberi pesan ke otak apakah rasa dan aroma itu kita enak atau tidak.
Karenanya, setiap orang merasakan rasa makanan yang berbeda-beda.
Ilmuwan pernah melakukan penelitian tentang perbedaan DNA yang memengaruhi bagaimana perasaan seseorang tentang aroma blue cheese.
Rupanya dalam tubuh ada senyawa kimia bernama asam isovaleric yang membantu tubuh menentukan bagaimana perasaan seseorang tentang aroma itu.
2. Pengalaman
Hal lain yang bisa memengaruhi rasa suka atau tidak suka pada makanan adalah seberapa familiar lidah kita dengan makanan itu dan apakah kita pernah mengonsumsinya sebelumnya.
Misalnya, kalau kita sering mengonsumsi jenis makanan tertentu sejak kecil, mungkin lidah kita akan terbiasa dan merasa makanan itu enak.
3. Lingkungan
Kondisi lingkungan ini misalnya ketika kita sakit kita jadi tidak terlalu menyukai makanan.
Kemudian misalnya kita baru saja makan dan merasa kenyang, sehingga makanan lain bisa berubah rasanya di lidah kita.
Jadi, ada tiga hal yang mungkin memengaruhi selera kita pada suatu makanan, yaitu DNA, pengalaman makan, dan lingkungan.
Baca Juga: Sebagian Orang Tidak Tahan Makan Pedas, Ternyata Ini Penyebabnya
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR