Bobo.id - Ketika sudah mendapatkan barang yang ingin beli, maka kita akan membayarnya, baik menggunakan uang kertas maupun uang koin.
Pecahan uang kertas ada berbagai nominalnya, teman-teman, mulai dari seribu rupiah, sampai seratus ribu rupiah.
Uang koin juga ada beragam pecahannya, lo, ada 25 rupiah hingga pecahan koin seribu rupiah.
Saat ini, kita bisa dengan mudah melakukan pembayaran hanya dengan melihat harga barang dan membayarnya sesuai jumlah uang yang dimiliki.
Tahukah teman-teman? Sebelum ada mata uang dan uang menjadi alat pembayaran yang sah, ternyata cangkang kerang pernah digunakan sebagai alat pembayaran, lo.
Bagaimana sejarahnya cangkang kerang digunakan sebagai alat pembayaran, ya? Cari tahu sejarahnya, yuk!
Baca Juga: Benteng yang Namanya Seperti Ibu Kota Belanda Ini Letaknya di Ambon
Cangkang Kerang Cowrie Sebagai Mata Uang dan Alat Pembayaran
Bagi teman-teman yang sudah pernah berlibur ke pantai, mungkin sudah tidak asing dengan cangkang kerang cowrie, yang bagian tengahnya terbuka dengan bentuk gerigi.
Meskipun saat ini cangkang kerang cowrie banyak bertebaran di pantai, cangkang kerang ini dulunya digunakan sebagai mata uang dan alat pembayaran yang sah, lo.
Penggunaan cangkang kerang cowrie sebagai mata uang biasanya dipakai orang-orang zaman dulu untuk melakukan transaksi di kawasan Asia, Afrika, Oseania, dan beberapa negara bagian di Eropa.
Jenis kerang cowrie sebenarnya berasal dari kawasan Samudera Hindia dan Pasifik, tapi populasinya sangat tinggi di sekitar Kepulauan Maladewa.
Baca Juga: Gua Bawah Tanah Misterius Ini Dindingnya Dipenuhi Cangkang Kerang
Berbagai Faktor Cangkang Kerang Cowrie Menjadi Mata Uang
Ada dua ragam atau jenis kerang cowrie yang digunakan untuk sebagai alat tukar, yaitu jenis Cypreae moneta dan Cypraea annulus.
Beberapa faktor membuat kerang cowrie dipilih untuk digunakan sebagai mata uang dan alat pembayaran yang sah pada masa lalu, nih, teman-teman.
Penyebabnya adalah karena cangkang kerang ini memiliki berbagai fitur yang ada pada mata uang, yaitu daya tahannya lama, kenyamanan, dapat dibagi, dan mudah diidentifikasi.
Cangkang kerang cowrie dianggap lebih tahan lama jika dibandingkan dengan alat tukar atau mata uang lainnya, teman-teman.
Baca Juga: Dampak Perang Dunia I pada Kesehatan, Awal Penemuan Obat Bius Hingga Ambulans
Jika dibandingkan dengan bahan makanan yang tidak tahan lama dan bulu yang bisa rusak oleh hama, cangkang kerang lebih mudah untuk digunakan, kecil, serta mudah dibawa.
Cangkang kerang cowrie juga cenderung punya bentuk dan ukuran yang sama, lo, sehingga mudah untuk dihitung satuan maupun ditimbang.
Hal ini semakin memudahkan untuk digunakan dan menentukan nilai pembayaran.
Baca Juga: Gua Bawah Tanah Misterius Ini Dindingnya Dipenuhi Cangkang Kerang
Penggunaan Mata Uang Cangkang Kerang Cowrie Tertua Ditemukan di Tiongkok
Kerang cowrie paling banyak ditemukan di sekitar Maladewa dan menjadi sumber utama cangkang kerang ini berasal.
Meskipun Maladewa adalah sumber utama penemuan cangkang kerang cowrie, tapi ternyata penggunaan cangkang kulit cowrie tertua sebagai mata uang berasal dari Tiongkok kuno, lo.
Hal ini disebabkan karena ribuan tahun yang lalu, orang Tiongkok butuh mata uang yang efisien, praktis, dan bisa digunakan untuk berdagang di seluruh bagian kerajaan mereka yang besar.
Baca Juga: Mengapa Uang Koin Meninggalkan Aroma Aneh di Tangan Kita, ya?
Cangkang kerang cowrie kemudian dipilih karena sulit dipalsukan maupun didapatkan, yang berarti hanya orang terkaya yang punya mata uang kerang dalam jumlah banyak.
Penggunaan cangkang kerang cowrie yang tertua ditemukan di Tiongkok pada abad ke-13 Sebelum Masehi di antara benda-benda perunggu lainnya dalam sebuah penggalian.
Cara Menentukan Nilai Mata Uang Cangkang Kerang Cowrie
Untuk mendapatkan cangkang kerang cowrie, hampir seluruh penduduk Maladewa mengumpulkan cangkang kerang untuk diperdagangkan, lo.
Caranya adalah dengan membuat tikar anyaman dari cabang pohon kelapa dan diletakkan di permukaan air.
Baca Juga: Waruga, Kubur Batu Minahasa yang Sekarang jadi Tujuan Wisata Sejarah
Nah, bayi moluska akan berkumpul di tikar anyaman itu lalu tikar dikeluarkan dari air untuk dikeringkan.
Setelah kering, cangkang kerang akan diolah dengan cara dipoles, kemudian dinilai, dan diekspor.
Cangkang kerang cowrie kemudian dirangkai pada sebuah tali untuk dinilai secara terpisah atau diletakkan pada ember untuk dijual dalam jumlah yang besar.
Nah, ada cara yang unik untuk menentukan nilai tukar antara cangkang kerang cowrie dengan barang yang ingin dibeli.
Baca Juga: Bapak Ilmu Komputer Alan Turing Ada di Uang Baru Inggris, Ada Pesan Rahasianya, lo!
Penentuan nilai cangkang kerang cowrie ini dilakukan dengan melihat penawaran dan permintaan.
Ini artinya, semakin jauh tempat transaksi dengan sumber cowrie, maka semakin besar nilai cangkangnya.
Contohnya kita bisa membeli seekor sapi hanya dengan satu buah cangkang kerang cowrie, kalau tempat sapi itu berada jauh dari sumber cowrie berasal.
Sebaliknya, kalau kita membeli barang dari tempat yang dekat dengan sumber cowrie, maka nilai cangkang kerang ini akan berkurang.
Baca Juga: Banyak Digemari, Siapa yang Pertama Kali Menemukan Skateboard, ya?
Sebagai contoh, teman-teman akan sulit mendapatkan satu koin emas dengan menggunakan satu buah cangkang kerang cowrie di Maladewa.
Untuk bisa mendapatkan satu koin emas di Maladewa, kita butuh ribuan cangkang kerang cowrie karena sangat mudah mendapatkan kerang ini di tempatnya berasal.
Baca Juga: Film Legend Hero, Aksi Hebat Pahlawan Super Melawan Kejahatan
Yuk, tonton video ini, teman-teman!
Source | : | Historia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR