Bobo.id – Siapa yang senang makan kepiting? Daging kepiting mengandung banyak nutrisi yang baik bagi kesehatan, teman-teman.
Contohnya saja, kandungan omega 3 dan vitamin B-12 yang sangat baik untuk memelihara kesehatan otak.
Namun, tetap harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak mengonsumsinya.
Bila terlalu sering makan daging kepiting, justru bisa berdampak buruk menimbulkan penyakit untuk tubuh.
Baca Juga: Dulu Terbuat dari Kulit Hewan dan Kulit Pohon, Cari tahu Perkembangan Pakaian dari Zaman ke Zaman
Nah, tapi saat ini Bobo akan membahas mengenai kepiting tapal kuda atau yang dalam bahasa Inggris disebut Horse Shoe Crab.
Apakah kepiting tapal kuda ini sama dengan jenis kepiting lainnya? Cari tahu, yuk!
Baca Juga: Lucu dan Unik! Inilah Hewan-Hewan yang Ada di Indonesia International Pet Expo 2019
Bukan Kepiting
Sama seperti kepiting lainnya, kepiting tapal kuda termasuk keluarga hewan berbuku-buku (Arthropoda).
Tubuhnya terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, perut, dan ekor tulang belakang.
Tubuhnya ditutup dengan cangkang yang halus berwarna abu-abu.
Cangkang kepala berbentuk seperti tapal kuda. Jika dibalik, hewan ini memiliki kaki menyerupai kaki kepiting, tetapi capitnya kecil.
Baca Juga: Lucu dan Unik! Inilah Hewan-Hewan yang Ada di Indonesia International Pet Expo 2019
Nah, dengan dua ciri-ciri itu, hewan ini disebut kepiting tapal kuda. Namun, sebenarnya kepiting tapal kuda bukanlah kepiting.
Meskipun sama-sama sebagai hewan berbuku-buku, mereka berasal dari keluarga yang berbeda.
Kepiting berasal dari keluarga Brachyura, sedangkan kepiting tapal kuda dari keluarga Xiposhura.
Baca Juga: Jadi Hewan Paling Lambat di Dunia, Kenalan dengan Dolar Pasir, yuk!
Hidup di Perairan Dangkal
Kepiting tapal kuda hidup di perairan dangkal, yaitu kawasan paya-paya dan mangrove.
Mereka mencari makan di malam hari. Makanannya berupa cacing, kerang, dan alga.
Bila musim kawin tiba, kepiting tapal kuda akan berbondong-bondong pergi ke pantai.
Baca Juga: Jadi Hewan Paling Lambat di Dunia, Kenalan dengan Dolar Pasir, yuk!
Di sana hewan betina akan menggali lubang di pasir kemudian meletakkan telur dalam lubang itu.
Dalam sekali musim kawin, jumlah telurnya antara 2.000 hingga 20.000 butir telur.
Telur yang telah dibuahi kepiting jantan, beberapa minggu kemudian akan menjadi larva.
Ketika air pasang, larva tersebut akan terbawa air ke dalam lautan. Di laut itu, larva akan berkembang menjadi anakan kepiting tapal kuda.
Baca Juga: Serunya Beraktivitas Bersama Hewan Peliharaan di Indonesia International Pet Expo 2019
Berdarah Biru
Berbeda dengan makhluk hidup lainnya yang umumnya berdarah merah, kepiting tapal kuda berdarah biru.
Darah itu berwarna biru karena mengandung hemosianin, yaitu zat tembaga dalam protein. Sedangkan darah merah mengandung hemoglobin atau zat besi.
Darah kepiting tapal kuda sangat bermanfaat bagi manusia, terutama untuk industri obat-obatan.
Baca Juga: Hampir Sama dengan Dokter Manusia, Kenalan dengan Dokter Hewan, yuk!
Hewan ini diambil plasma darahnya yang disebut haemocyte lysate.
Plasma darah ini digunakan untuk menguji produksi obat, untuk memastikan bahwa obat itu bebas dari bakteri.
(Penulis: Aan Madrus)
Baca Juga: Terlihat Seperti Balon, Ternyata Ini Hewan Laut yang Berbahaya, lo!
Tonton juga video satu ini, ya!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR