Persiapan perkawinan dilakukan. Beberapa minggu kemudian mereka pun menikah.
Pada suatu hari istri Karoku berkata, "Berikan aku sebuah kamar. Dan biarkan aku tinggal di kamar itu sendirian. Kuncilah kamar itu rapat-rapat. Tak seorangpun boleh masuk ke kamar ini."
Karoku memberikan istrinya sebuah kamar dan menguncinya dari depan. Pada hari keempat istri Karoku keluar dari kamar itu.
Karoku gembira melihat istrinya. Ia berkata, "Kau tentu tidak betah tinggal di kamar itu. Aku pun cemas denganmu. Marilah kita makan dahulu, kau tentu lapar sudah tiga hari tidak makan."
"Baiklah!" kata wanita itu. Setelah makan ia berkata, "Karoku, suamiku ambillah kain tenunan yang kutenun di kamar itu. Dan juallah kain itu dengan harga dua ribu rupiah."
Baca Juga: Wah, Teman-Teman dari SMP Al Jabr Islamic School Belajar Membuat Majalah di Rumah Bobo!
Setelah berkata demikian, istri Karoku mengambil kain tenun itu dan memberikannya kepada suaminya. Karoku lalu membawanya kepada seorang kaisar. Ketika Kaisar melihat kain itu, ia berkata, "Kain tenunan ini bagus sekali. Aku akan membayarnya sebanyak dua atau tiga ribu. Tapi dapatkah kau membawakan kain ini lagi?"
"Akan kutanyakan pada istriku dahulu," jawab Karoku dengan jujur. "Apakah dia mau membuatnya lagi?
"Kau tak usah menanyakannya kepada istrimu. Kalau kau setuju pasti istrimu mau membuatkannya, Dan ini uang untuk kain ini," kata kaisar sambil memberikan uangnya.
Baca Juga: Tempurung Kura-Kura Berfungsi sebagai Rumah, Apa Isi Tempurungnya? #AkuBacaAkuTahu
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR