Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Seekor Burung Bangau.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
----------------------------------------
Baca Juga: Cerpen Anak: Sapu Tangan Sapu Tangan Yang Hilang
Karoku adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa di Jepang. Ia tinggal bersama ibunya yang sudah tua sekali. Mereka tinggal di sebuah gubuk di balik sebuah gunung.
Pekerjaan Karoku membuat arang. Pada suatu hari di musim dingin, ia pergi ke kota hendak membeli sebuah selimut. Di tengah jalan ia melihat seekor burung bangau, yang sedang menggelepar kesakitan di dalam sebuah perangkap.
Ketika Karoku sedang melihat kepada burung bangau yang kesakitan itu, datang seorang lelaki yang memasang perangkap itu. Lelaki itu berteriak, "Hai, anak muda mau apa kau di sini? Jangan kau campuri urusanku."
Baca Juga: Cerpen Anak: Rahasia
"Ooh, aku merasa kasihan pada burung bangau ini. Tadinya aku bermaksud ingin melepaskannya," jawab Karoku dengan jujur. "Apakah kau mau menjualnya? Kalau kau mau ambillah uang ini. Sebenarnya uang ini akan kubeiikan selimut untuk ibuku. Tapi tak apalah," jawab Karoku. Lelaki itu mengambil uang itu, dan Karoku mengambil burung itu, iaiu melepaskannya.
"Tak apalah!" kata Karoku dalam hati. "Meskipun nanti malam Ibu akan kedinginan, tetapi hatiku gembira. Karena aku telah dapat menolong seekor burung yang sedang kesakitan."
Baca Juga: Ini 5 Penyakit yang Menyebabkan Tenggorokan Sakit saat Menelan
Sesampainya di rumah ibu Karoku menanyakan selimut yang harus dibeli Karoku. Karoku kemudian berkata, "Bu, maafkan aku. Di perjalanan tadi aku melihat seekor burung bangau menggelepar kesakitan di dalam sebuah perangkap. Aku merasa kasihan kepadanya, lalu aku membeli burung itu dan melepaskannya."
Ibu Karoku memang seorang yang bijaksana. Beliau tidak marah, bahkan berkata, "Kalau itu yang kau lakukan tak apa-apa."
Pada malam berikutnya datang seorang wanita cantik ke rumah Karoku. Wanita itu memohon agar diperbolehkan menginap di situ.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ibu Manusia Melahirkan Adik Bayi di Ruang Angkasa?
Karoku berkata, "Kami adalah orang miskin. Tak pantas engkau bermalam di sini."
Wanita itu berkata lagi, "Hal itu tak jadi soal! Tapi aku ingin menginap di sini."
Akhirnya Karoku memperbolehkan wanita itu menginap di rumahnya.
Menjelang tengah malam wanita itu berkata, "Ada suatu hal yang ingin kukatakan padamu!" Karoku bertanya apa yang ingin dikatakannya.
Wanita itu berkata, "Apakah kau bersedia menjadi suamiku?"
Baca Juga: Ini 5 Penyakit yang Menyebabkan Tenggorokan Sakit saat Menelan
Karoku terkejut dan berkata, "Baru pertama kali aku bertemu dengan wanita secantik engkau. Sedangkan aku pria miskin. Untuk esok saja aku tak tahu apa yang harus kumakan karena aku tidak mempunyai uang untuk membeli makanan. Bagaimana mungkin aku bisa mengambil engkau sebagai istriku?"
"Jangan kau tolak lamaranku," wanita itu memohon. "Ambillah aku sebagai istrimu."
"Kalau itu maumu, terserahlah!" kata Karoku.
Ibu Karoku mendengar semua percakapan itu. Ia kemudian berkata kepada wanita itu, "Kalau kau mau menjadi istri anakku. Kau boleh tinggal disini, tapi kau harus bekerja keras di sini."
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Ibu Manusia Melahirkan Adik Bayi di Ruang Angkasa?
Persiapan perkawinan dilakukan. Beberapa minggu kemudian mereka pun menikah.
Pada suatu hari istri Karoku berkata, "Berikan aku sebuah kamar. Dan biarkan aku tinggal di kamar itu sendirian. Kuncilah kamar itu rapat-rapat. Tak seorangpun boleh masuk ke kamar ini."
Karoku memberikan istrinya sebuah kamar dan menguncinya dari depan. Pada hari keempat istri Karoku keluar dari kamar itu.
Karoku gembira melihat istrinya. Ia berkata, "Kau tentu tidak betah tinggal di kamar itu. Aku pun cemas denganmu. Marilah kita makan dahulu, kau tentu lapar sudah tiga hari tidak makan."
"Baiklah!" kata wanita itu. Setelah makan ia berkata, "Karoku, suamiku ambillah kain tenunan yang kutenun di kamar itu. Dan juallah kain itu dengan harga dua ribu rupiah."
Baca Juga: Wah, Teman-Teman dari SMP Al Jabr Islamic School Belajar Membuat Majalah di Rumah Bobo!
Setelah berkata demikian, istri Karoku mengambil kain tenun itu dan memberikannya kepada suaminya. Karoku lalu membawanya kepada seorang kaisar. Ketika Kaisar melihat kain itu, ia berkata, "Kain tenunan ini bagus sekali. Aku akan membayarnya sebanyak dua atau tiga ribu. Tapi dapatkah kau membawakan kain ini lagi?"
"Akan kutanyakan pada istriku dahulu," jawab Karoku dengan jujur. "Apakah dia mau membuatnya lagi?
"Kau tak usah menanyakannya kepada istrimu. Kalau kau setuju pasti istrimu mau membuatkannya, Dan ini uang untuk kain ini," kata kaisar sambil memberikan uangnya.
Baca Juga: Tempurung Kura-Kura Berfungsi sebagai Rumah, Apa Isi Tempurungnya? #AkuBacaAkuTahu
Karoku pulang dengan hati gembira. Sesampai di rumah ia mengatakan apa yang diinginkan Kaisar.
Istri Karoku berkata, "Beri aku waktu dan aku akan membuatnya. Kali ini kau harus memasukkan aku ke kamar itu selama satu minggu. Kau harus mengunci kamar itu dengan baik. Jangan sampai ada seorang pun masuk ke kamarku." Karoku mematuhi perintahnya dan segera menutup pintu.
Enam hari telah berlalu, Karoku khawatir terhadap istrinya. Pada hari terakhir dengan perasaan cemas Karoku membuka pintu kamar itu, untuk melihat apakah istrinya sehatsehat saja. Tapi di dalam kamar itu ternyata hanya ada seekor burung bangau yang sedang menenun kain yang hampir selesai. Bulu burung itu bagus sekali. Burung itu menggunakan bulunya untuk menenun.
Baca Juga: Ada Orang yang Tidak Bisa Tidur Tanpa Selimut, Apa Sebabnya, ya?
Ketika burung bangau itu melihat Karoku, ia berteriak, "Aku sudah menyelesaikan tenunan ini. Tapi karena kau melihat siapa aku sebenarnya, maka aku khawatir kau tidak mencintaiku lagi. Karena itu aku harus pulang. Aku memang bukan manusia biasa, tapi aku adalah burung bangau yang kau tolong dahulu. Ambillah kain tenunan ini dan berikan kepada Kaisar. Bukankah kau sudah menjanjikannya?"
Setelah berkata demikian burung bangau itu terbang ke barat. Pada saat itu beribu-ribu burung bangau muncul. Mereka membawa istri Karoku.
Baca Juga: Yuk, Coba Berbagai Makanan Khas Jepang Selain Ramen dan Sushi!
Karoku sekarang menjadi pemuda kaya. Tapi ia tetap ingin mencari istrinya. Ia mencari istrinya di seluruh Jepang sampai lelah. Pada suatu hari seorang lelaki tua sedang mendayung perahu.
"Sungguh menakjubkan!" kata Karoku. "Dari mana beliau datang di dekat sini tak ada sebuah pulau pun." Ketika ia sedang memperhatikan lelaki tua itu, tak lama kemudian lelaki itu mendarat di pantai, di mana Karoku sedang beristirahat.
Karoku berteriak, "Kakek! Kakek dari mana dan mau kemana?"
"Aku datang dari sebuah pulau yang bernama, "Jubah dari Bulu Burung Bangau," kata si kakek.
"Maukah kakek mengantarkan aku ke sana?" tanya Karoku.
Baca Juga: Hewan-Hewan Ini Dianggap Merugikan Manusia, Apa Benar Begitu?
Lelaki tua itu lalu mengajak Karoku naik ke atas perahunya. Perahu itu berjalan cepat sekali, tak lama kemudian mereka mendarat ke sebuah pulau. Pulau itu indah sekali, pasir di pantai ini putih dan bersih. Ketika Karoku turun dari perahu itu, tiba-tiba perahu dan lelaki tua itu menghilang.
Karoku berjalan di pantai itu, tiba-tiba ia melihat sebuah kolam yang indah. Dan di tengah kolam itu ada sebuah pulau kecil. Dan di pulau itu tinggal seekor burung bangau yang tidak berbulu. Burung bangau ini dikelilingi oleh burung-burung bangau lainnya. Temyata burung bangau yang di tengah itu adalah Ratu burung bangau yang dahulu menjadi istri Karoku.
Karoku tinggal di situ sebentar, dan untuk kedatangan Karoku diadakan pesta. Setelah pesta itu selesai, lelaki tua itu dengan perahunya datang. Ia membawa Karoku kembali ke rumahnya.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Kucing Terkenal dalam Sejarah, Ada Scarlett Si Pahlawan dan Chester Si Peneliti!
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR