Bobo.id - Siapa yang suka makan pizza? Biasanya topping apa yang teman-teman pilih ketika membeli makanan khas Italia ini?
Mungkin ada yang memilih topping daging, keju, sosis, maupun bahan-bahan lainnya.
Namun, pernahkah teman-teman mencoba pizza dengan toping daging dan keju yang asin ditambah buah nanas yang manis?
Pizza dengan topping nanas ini punya nama Hawaiian Pizza atau pizza ala Hawaii dengan perpaduan rasa asin, gurih, manis, dan asam.
Baca Juga: Dulu Terbuat dari Kulit Hewan dan Kulit Pohon, Cari tahu Perkembangan Pakaian dari Zaman ke Zaman
Beberapa tahun yang lalu, pizza nanas ini sempat menimbulkan perbedaan pendapat di antara para penggemar pizza, lo, teman-teman.
Padahal pizza ini sudah ada sejak sekitar 55 tahun yang lalu. Selain itu, pizza nanas ini juga sebenarnya bukan berasal dari Hawaii.
Wah, lalu dari mana asal Hawaiian Pizza, ya? Cari tahu sejarah pizza dengan berbagai rasa ini, yuk!
Pizza Nanas Diciptakan Puluhan Tahun Lalu di Kanada
Meskipun pizza nanas ini disebut sebagai Hawaiian Pizza, sebenarnya pizza ini berasal dari Kanada, lo, teman-teman.
Pak Sam Panopoulos adalah orang pertama yang menciptakan pizza nanas dari restorannya yang bernama Restoran Satellite di Ontario, Kanada.
Pada 1962, Pak Sam yang berasal dari Yunani dan mendirikan restoran di Kanada mencoba untuk membuat pizza dengan rasa yang berbeda, nih, teman-teman.
Bersama dengan adiknya yang juga membantunya mendirikan restoran itu, Pak Sam menambahkan potongan nanas kalengan ke atas pizza yang dibuatnya.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Tercipta Tanpa Sengaja, lo! Pernah Coba Salah Satunya?
Beliau mengatakan, hal itu dilakukan untuk melihat bagaimana rasa pizza jika ditambahkan nanas yang memiliki rasa manis dan asam.
Selain itu, pada waktu menciptakan pizza nanas, Pak Sam dan adiknya menganggap kalau mereka harus melakukan banyak inovasi agar banyak orang tertarik datang ke restorannya.
Banyak yang Suka, tapi Ada Juga yang Tidak Suka
Ketika pertama kali menciptakan pizza nanas, beragam pendapat muncul. Ada yang menyukai pizza buatan Pak Sam, tapi ada juga yang tidak.
Baca Juga: Camilan Manis dengan Warna yang Cantik, Mengenal Macaron, yuk!
Orang-orang yang tidak menyukai pizza nanas menganggap kalau topping pizza seharusnya memiliki rasa yang asin, seperti saus, potongan daging, dan keju.
Namun, tidak sedikit orang yang menyukai pizza nanas ini, lo, yang kemungkinan diakibatkan oleh kembalinya tentara Amerika dari wilayah Pasifik Selatan, salah satunya Hawaii.
Para tentara yang kembali dari wilayah Pasifik Selatan ternyata juga membawa beberapa budaya, nih, teman-teman.
Misalnya saja budaya tiki, yaitu motif di restoran yang dihias menyerupai benda-benda yang ada di beberapa wilayah Pasifik Selatan, seperti Hawaii, Polinesia, dan Oseania.
Selain budaya tiki, para tentara yang kembali dari wilayah itu juga membawa pengaruh pada makanan, lo.
Makanan dari wilayah benua Amerika Utara memiliki rasa yang berbeda dengan di wilayah Amerika lainnya karena mencampurkan rasa gurih dan manis ke masakannya.
Pada saat itu, pengaruh budaya Tiongkok dalam hal makanan yang kaya akan bumbu juga memengaruhi rasa masakan.
Hal ini kemudian membuat orang-orang mulai menyukai pizza nanas yang memiliki berbagai cita rasa.
Baca Juga: Rutabaga, Sayuran Hasil Persilangan dari Lobak dan Kol, Pernah Coba?
Bukan Berasal dari Hawaii, Mengapa Dinamakan Hawaiian Pizza?
Pasti teman-teman penasaran, kan, kenapa pizza nanas yang diciptakan dan berasal dari Kanada ini dinamakan Hawaiian Pizza atau pizza ala Hawaii?
Selain memiliki rasa yang unik seperti makanan yang ada di wilayah Pasifik Selatan seperti Hawaii, ternyata ada alasan lain penamaan pizza ini, lo.
Pak Sam mengatakan nama Hawaiian Pizza ini muncul dari merek nanas kalengan yang digunakannya saat pertama kali membuat pizza nanas, yaitu Hawaii.
Apakah teman-teman pernah mencoba pizza nanas yang unik dengan berbagai rasa ini?
#GridNetworkJuara
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Time,The Vintage News,Bussines Insider |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR