Bobo.id – Teman-teman pasti tahu kan, bahwa satu lusin itu memiliki nilai 12.
Tapi ada yang berbeda dengan baker’s dozen atau satu lusin bagi para tukang roti. Satu lusin bagi para tukang roti ini nilainya sama dengan 13.
Kok bisa begitu, ya?
Rupanya ada kisah di balik baker’s dozen 13 ini, lo!
Ayo, kita cari tahu mengapa satu lusin bagi tukang roti adalah 13 dan bukan 12!
Roti, Makanan Pokok Sejak Peradaban Kuno
Di berbagai negara-negara di dunia, roti menjadi makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, teman-teman.
Karena ada banyak orang yang mengonsumsi roti, maka penjualan roti juga diatur dengan ketat supaya tukang roti tidak mencurangi para pembeli.
Pada masa peradaban Mesir Kuno dan di Babylonia, ada hukuman yang diberikan untuk tukang roti yang dianggap berbuat curang pada pembeli roti.
Kisah Tukang Roti pada Abad Pertengahan
Seiring perkembangan zaman, roti masih menjadi makanan pokok di mana-mana, termasuk di Britania Raya.
Baca Juga: Bangsa Mesir Kuno Pernah Punya Bank Gandum dan Mata Uang Roti, lo
Pada abad ke-13, ada Undang-Undang yang mengatur harga dan berat roti di Inggris Raya.
Peraturan harga dan berat roti ini berhubungan dengan harga dan berat gandum, teman-teman.
Meskipun peraturan ini dibuat atas permintaan para tukang roti, tapi ternyata ada masalah yang timbul.
Jika para tukang roti sengaja menipu para pembeli dengan memberi roti yang kurang dari seharusnya, maka ada hukuman dan denda yang berlaku.
Denda dan hukuman untuk tukang roti yang curang ini juga sangat berat, teman-teman.
Baker’s Dozen 13
Meskipun sudah diatur dengan teliti, tukang roti merasa kesulitan untuk memastikan setiap roti memiliki berat dan ukuran yang sama.
Pada saat itu, para tukang roti juga belum memiliki peralatan modern untuk memastikannya, seperti timbangan untuk adonan.
Nah, karena khawatir jika roti yang dijualnya akan kurang dari yang seharusnya, para tukang roti mulai menambahkan satu roti dalam satu lusin roti.
Ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga agar roti yang dibeli pelanggan jumlahnya tidak kurang.
Baca Juga: Wah, Ada Roti yang Dibuat Menggunakan Ragi Berusia 4.500 Tahun, Bagaimana Hasilnya, ya?
Sehingga bukannya 12 roti, pelanggan akan mendapatkan 13 roti jika membeli selusin roti.
Tapi, ada juga yang menyebutkan bahwa nilai 13 dalam satu lusin bagi tukang roti ini disebabkan oleh ukuran nampan.
Pendapat ini menyebutkan bahwa para tukang roti menghindari bagian ujung nampan kosong dan tidak terisi adonan karena akan lebih cepat panas dan lebih cepat mendingin, sehingga roti tidak matang merata.
Pendapat yang pertama lebih banyak disetujui orang karena menjelaskan mengapa tukang roti menjual 13 roti seharga 12 roti, teman-teman.
Itulah awal mulanya satu lusin roti bagi tukang roti dikenal memiliki nilai 13 di banyak negara yang mengonsumsi roti sebagai makanan pokok.
Baca Juga: Kue Buah Bisa Bertahan Selama Ratusan Tahun, Apa Rahasianya?
Yuk, lihat video ini juga!
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | britanicca.com,Today I Found Out |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR