Bobo.id - Matahari adalah bintang induk di tata surya. Bumi dan benda langit lainnya bergerak mengelilingi Matahari.
Matahari juga merupakan pusat tata surya dan memiliki peranan yang sangat penting bagi Bumi dan kehidupan di dalamnya.
Setiap hari, kita sudah terbiasa dengan kehadiran Matahari. Matahari akan terbit pada pagi hari dan menerangi aktivitas kita.
Baca Juga: Trik Mengatasi Video Youtube yang Buffering saat Menonton di Ponsel
Di sore hari, Matahari akan terbenam dan kita akan merasakan gelapnya malam hingga Matahari terbit lagi keesokan harinya.
Pernahkah teman-teman membayangkan Bumi tanpa adanya Matahari? Secara teori, Matahari tidak akan menghilang.
Namun, para peneliti tetap berandai-andai dan memperkirakan apa yang akan terjadi jika Matahari benar-benar menghilang. Seperti apa, ya?
Baca Juga: Mengapa Pengibaran Bendera Setengah Tiang Jadi Bentuk Berkabung?
Tidak Bisa Membedakan Siang dan Malam
Hal pertama yang akan terasa jika Matahari menghilang adalah kita tidak bisa membedakan siang dan malam.
Bumi akan berada dalam keadaan gelap. Jika listrik masih menyala, mungkin kita hanya bisa menerima terang dari cahaya lampu.
Baik itu siang maupun malam, keadaan langit akan gelap gulita karena tidak ada lagi Matahari yang bisa menyinari Bumi.
Baca Juga: Benarkah Hari Tanpa Bayangan Sebabkan Suhu Panas di Beberapa Wilayah Jawa?
Suhu Bumi Akan Mendingin
Selain menjadi penerang, Matahari juga memiliki peran penting untuk menghangatkan Bumi.
Bagian Bumi yang mengalami siang biasanya lebih hangat karena terpapar langsung oleh cahaya Matahari.
Sebaliknya, bagian Bumi yang mengalami malam biasanya lebih dingin karena membelakangi Matahari.
Baca Juga: Pak Habibie Punya Perpustakaan Sendiri di Rumahnya, seperti Apa, ya?
Meski begitu, suhu di Bumi bisa dikatakan pas, tidak terlalu dingin seperti Neptunus dan tidak terlalu panas seperti Venus.
Sayangnya, jika Matahari menghilang, suhu udara di Bumi akan mendingin karena tidak ada lagi yang bisa menghangatkan Bumi.
Suhu udara di Indonesia, misalnya, biasa berkisar antara 27 sampai 37 derajat Celcius.
Nah, saat Matahari menghilang, suhu udara di Indonesia akan turun drastis, bahkan bisa mencapai minus 17 derajat Celcius.
Baca Juga: Lezat dan Mengenyangkan, Ini 5 Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Sarapan
Tumbuhan dan Hewan Akan Mati
Hilangnya Matahari juga akan membuat tumbuhan mulai layu dan perlahan-lahan mati.
Untuk bisa bertahan hidup, tumbuhan biasanya melakukan proses fotosintesis. Proses ini membutuhkan cahaya Matahari.
Jika Matahari tidak bercahaya lagi, tumbuhan tidak akan bisa berfotosintesis dan akhirnya mati.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Unik saat Membaca Buku, Pernah Lakukan? #AkuBacaAkuTahu
Sebagai dampak dari matinya tumbuhan, hewan pun akan ikut mati, teman-teman.
Hewan yang akan mati lebih dulu adalah hewan herbivora karena tidak mendapatkan makanan.
Jika hewan herbivora mati, hewan karnivora dan hewan omnivora pun akan mati karena tidak ada daging yang bisa dimakan.
Baca Juga: Perbaiki Suasana Hati Hingga Atasi Sulit Tidur, Ini 6 Manfaat Berenang
Air Membeku dan Oksigen Berkurang
Lalu, bagaimana dengan manusia? Kita juga bisa dipastikan akan sulit untuk bertahan hidup.
Tumbuhan dan hewan yang mati menandakan pasokan makanan untuk manusia pun berkurang.
Belum lagi suhu udara yang dingin membuat air membeku dan kita juga tidak memiliki persediaan air minum.
Suhu yang semakin dingin membuat oksigen berkurang sehingga akhirnya manusia tidak bisa lagi menghirup okisgen saat bernapas.
Baca Juga: Sakit Perut saat Terbang? Ini 7 Tips Jika Ingin BAB di Toilet Pesawat
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR