Makanan yang disajikan di kafe itu dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda, yaitu sehat, tidak sehat, dan netral atau biasa saja.
Hasilnya, ketika peneliti memutarkan musik dengan genre atau beraliran yang lebih tenang dan volume yang tidak terlalu keras, orang-orang jadi memilih menu makanan yang lebih sehat, lo.
Untuk Memastikan Hasilnya, Penelitian Dilakukan di Tempat Berbeda
Nah, untuk memastikan hasil penelitian yang dilakukan di kafe sebelumnya, peneliti kembali melakukan penelitian, tapi kali ini tempatnya berbeda, yaitu di sebuah swalayan atau supermarket.
Kali ini peneliti menguji dengan memutarkan musik bervolume kencang dan musik bervolume pelan.
Baca Juga: Setelah Makan dan Minum yang Manis, Mengapa Kita Merasa Haus, ya?
Hasil dari kedua percobaan ini berbeda, lo, teman-teman, yaitu pengunjung yang mendengarkan musik dengan suara keras cenderung memilih bahan makanan yang kurang sehat.
Sebaliknya, pengunjung swalayan yang berbelanja sambil mendengarkan musik bersuara pelan akan memilih bahan makanan yang sehat.
Kenapa Volume Musik Bisa Memengaruhi Porsi Makan Seseorang?
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti percaya kalau jenis musik yang tenang, seperti musik klasik, bisa memperlambat detak jantung.
Jenis musik ini juga bisa mengatur napas menjadi lebih stabil, meningkatkan suasana hati atau mood, dan meningkatkan fungsi otak.
Baca Juga: Tak Hanya karena Mengantuk, Ini 5 Penyebab Kita Terus Menguap
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR