Awalnya, dasar negara ini diusulkan oleh Mohammad Yamin pada 28 Mei 1945 saat sidang BPUPKI.
Akhirnya setelah beberapa tokoh lain mengusulkan rancangan dasar negara lainnya, para pendiri bangsa menyepakati Pancasila dengan butir-butir sila yang kita kenal sekarang pada 1 Juni 1945.
Saat itu, lahirnya Pancasila sebagai dasar negara menjadi peristiwa penting di mana bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan budaya menyepakati Pancasila sebagai satu bangsa.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila
Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga dijelaskan dalam butir-butir pengalaman Pancasila dalam ketetapan MPR no. I/MPR/2003. Inilah 45 butir-butir pengamalan Pancasila:
Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
KOMENTAR