Bobo.id - Hujan meteor merupakan salah satu peristiwa langit yang terjadi secara rutin.
Hampir setiap bulan, kita bisa mengamati fenomena hujan meteor di langit malam, teman-teman.
Jika teman-teman pernah mendengar tentang bintang jatuh, itulah hujan meteor.
Yap, bintang di langit malam tidak akan bisa jatuh. Itu hanyalah sebuah sebutan bagi meteor yang melintas di langit.
Baca Juga: Tidak Hanya Ada di Singapura, Ini Dia 5 Fakta Unik Patung Merlion
Hujan meteor sendiri adalah suatu peristiwa ketika ada banyak batuan angkasa yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar.
Batuan angkasa yang merupakan sisa-sisa debu asteroid atau komet ini akan terlihat bercahaya saat terbakar di atmosfer dan tampak seperti bintang jatuh.
Nah, pada Oktober 2019 ini, kita bisa melihat dua peristiwa hujan meteor. Kapan saja, ya?
Yuk, catat tanggalnya supaya bisa mengamati fenomena langit ini!
Baca Juga: 3 Mitos tentang Mengatasi Sembelit yang Masih Sering Dipercaya
Hujan Meteor Selatan Taurid
Hujan meteor pertama yang bisa kita amati adalah hujan meteor selatan Taurid.
Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 11 Oktober dini hari, tepatnya pukul 01.00 waktu setempat daerah masing-masing.
Teman-teman bisa bersiap diri sejak 10 Oktober malam dan amati langit timur untuk melihat sisa-sisa debu komet 2P/Encke ini.
Baca Juga: Ada Banyak Rasi Bintang di Langit, Bisakah Kita Membuat Rasi Bintang Sendiri?
Meski bernama hujan meteor selatan Taurid, meteor-meteor itu akan datang dari arah rasi bintang Cetus.
Jika teman-teman tidak tahu di mana letak rasi bintang itu, gunakanlah aplikasi peta langit yang bisa diunduh di ponsel masing-masing.
Sayangnya, hujan meteor selatan Taurid ini merupakan hujan meteor dengan intensitas kecil.
Artinya, kita hanya bisa melihat sekitar lima meteor per jamnya. O iya, tak perlu teleskop untuk mengamati fenomena ini, ya.
Baca Juga: Baru Ditemukan 3 Ekor di Dunia, Ini Dia Tikus Ompong Asal Sulawesi
Hujan Meteor Orionid
Selain hujan meteor selatan Taurid, kita juga bisa melihat hujan meteor Orionid.
Puncak hujan meteor ini terjadi pada 21 Oktober pukul 22.00 waktu setempat daerah masing-masing.
Sesuai dengan namanya, hujan meteor ini akan terlihat dari arah rasi bintang Orion.
Rasi bintang Orion sendiri merupakan rasi bintang paling terang di langit Bumi dan paling mudah ditemukan.
Baca Juga: Sama seperti Manusia, Ternyata Ikan Juga Bisa Merasakan Sakit, lo!
Kalau teman-teman memandang ke arah langit malam dan melihat ada tiga bintang yang berjajar, itulah sabuk Orion.
Nah, dari arah rasi bintang inilah kita bisa melihat hujan meteor Orionid dengan intensitas cukup tinggi, yaitu sekitar 15 meteor per jam.
Hujan meteor Orionid sendiri merupakan sisa-sisa debu komet Halley, salah satu komet yang terkenal.
Bagi teman-teman yang ingin mengamati dua hujan meteor ini, sebaiknya amati dari tempat yang bebas polusi cahaya, ya.
Baca Juga: Keren, Ada Perpustakaan Besar di Salah Satu Mal di Korea! #AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR