"Nak, ini tangga dan jaringnya. Maaf, saya hanya boleh membantu sampai di pintu saja", katanya.
"Selamat, semoga keinginanmu tercapai, Nak." Lalu ditutupnya pintu besar itu. Bam!
Tipo repot menggeret tangga dan mengempit jaring yang lebih panjang dari tubuhnya. Dipanjatnya tangga di tengah ruangan. Matanya mencaricari.
Tak lama kemudian ia melihat balon "Gapura" sedang melayang menjauh. Susah payah diraihnya dengan jaring. Tidak berhasil.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup, Apa Saja Arti Kelima Butirnya, ya?
Dilihatnya balon "Pembuat PR" lewat. Dia tak mau balon itu. Tipo akhirnya merasa lelah. Ia berbaring di lantai, beristirahat.
Kemudian dicobanya lagi. Sampai pegal leher dan lengannya, tapi balon "Gapura" itu tak juga tertangkap. Ia tak mau menyerah. Ia ingin membebaskan ayahnya dari kerja kerasnya. Akhirnya yang tertangkap malah balon kecil bertulisan "Pasel Selesai". Ingin dilepasnya lagi balon ini, dan menangkap balon "Gapura" itu. Tapi dia sudah sangat lelah.
Diputuskannya untuk membawa balon itu pulang. Daripada uang dua kepingnya habis percuma.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil? Cari Tahu Penyebab Seseorang Sering Buang Air Kecil, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR