Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Balon Keinginan.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
---------------------------------------------
Baca Juga: Dongeng Anak: Penasihat Raja
Setiap warga kerajaan Khayali bisa mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Di sebelah timur istana Raja Don ada sebuah ruangan ajaib. Kamar Keinginan namanya. Kamar itu sangat luas. Di langit-langitnya yang tinggi terdapat Balon-Balon Keinginan berwarna-warni. Besar, kecil, beterbangan dan bergerak bebas. Permukaaan balon-balon itu berkilauan. Kalau saling bertabrakan akan memantul-mantul.
Setiap warga Khayali boleh memasuki kamar itu. Jika membayar dua keping, mereka bisa menyewa alat penangkap balon. Warga tidak boleh membawa alat sendiri.
Baca Juga: Dongeng Anak: Permintaan Putri Melisma
Berbagai macam balon keinginan ada di situ. Asal sabar, siapa saja bisa meraih balon-balon tersebut. Balon berisi keinginan yang mudah dikabulkan biasanya melayang lebih rendah. Gerakannya juga lebih lamban.
Tipo kecil adalah warga kerajaan Khayali. Ia sering berkhayal memiliki dua keping uang. Ia ingin menangkap balon "Pembuat PR". Supaya ia tak perlu mengerjakan PR-nya setiap hari. Namun, Tipo merasa heran melihat ayahnya. Ayah Tipo, Pak Seblu, tidak tertarik pada balon keinginan.
Baca Juga: Kue Tradisional Asal Korea Selatan Ini Terbuat dari Bunga Sungguhan
Pada suatu hari, Pak Seblu dipanggil menghadap Raja Don. Raja Don memerintahnya untuk membuat Gapura Istana yang baru. Gapura itu harus lebih bagus dan megah. Pak Seblu memang sudah biasa merancang rumah dan taman. Tapi baru kali ini mendapat pesanan dari Raja. Pak Seblu senang, tapi juga gugup dan takut akan mengecewakan Raja Don.
Tiga hari Pak Seblu melamun saja di bawah pohon halaman Istana. Kertas dan pena tergeletak di sampingnya. Setelah itu, Pak Seblu mengurung diri di ruang kerjanya. Hanya sesekali ia keluar. Kumis dan jenggotnya memanjang tak terurus.
Tipo kesepian, karena biasanya ia bercanda dan mengobrol dengan ayahnya. Untung ibunya tahu kesepian hati Tipo. Setiap sore, saat ayahnya di ruang kerja, Tipo berjalan-jalan dengan Ibu.
Baca Juga: Ada Berbagai Jenis Permen Cokelat, Siapa Pencipta Permen Cokelat Batangan? #AkuBacaAkuTahu
"Bu, kenapa Ayah tidak mengambil saja balon keinginan 'Gapura Baru Istana'? Supaya Ayah tak perlu susah-susah bekerja."
Ibu tersenyum sedikit, lalu berkata, "Tipo, jawaban pertanyaan itu harus kamu temukan sendiri. Semua warga negeri ini harus menemukan jawaban masalahnya sendiri. Kalau belum mendapatkannya, dia tidak akan pernah menjadi dewasa." Mendengar jawaban itu, Tipo hanya diam. la tidak mengerti maksud perkataan ibunya.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Gunung di Bumi Tidak Ada Lagi, ya? #AkuBacaAkuTahu
Suatu sore, Tipo mengisi waktunya dengan menyusun pasel dari Paman Miwin. Pasel kayu itu susah sekali. Tapi menurut gambar petunjuknya, pasel itu akan membentuk gambar jembatan gantung yang indah sekali.
Esoknya, ayah Tipo sudah bercukur rapi. Dengan wajah berseri Pak Seblu berkata bahwa gambar rancangannya sudah selesai. Sambil sarapan ayah Tipo berkata ia akan menghadap Raja. Tipo senang sekali.
“Ah, Ayah akan segera bisa menemaniku membuat pasel itu," pikirnya.
Di jalan sepulang sekolah Tipo menemukan sekeping uang. "Wow, ini hari keberuntunganku," serunya.
Baca Juga: 16 Wilayah di Dunia Ini Masih Dipimpin oleh Negara Lainnya, Di Mana Saja?
Tetapi di rumah, Ayah belum pulang dari istana. Sampai petang juga belum. Akhirnya ketika Tipo sudah mengantuk barulah Ayah pulang.
Rupanya Raja Don menyetujui rancangan Pak Seblu. Dan langsung menyuruh Pak Seblu untuk mempersiapkan bahan bangunan dan pekerjanya.
Tipo tidur dengan gelisah. "Ayah pasti akan sibuk lagi sampai Gapura itu selesai," keluhnya. Bangun tidur, dipandanginya pasel yang setengah jadi itu. Rasanya Tipo ingin menendangnya. Mula-mula ia memang senang mengerjakannya.
Baca Juga: Ilmuwan Melakukan Penelitian Mengajak Tikus Main Petak Umpet, Bagaimana Reaksinya?
Tetapi sekarang ia menemukan bagian yang sulit. Tipo ingin dibantu ayahnya. Sambil bersiap ke sekolah Tipo melamun. Lalu, "Aha, aku tahu!" Ia berlari menemui Ibu dan meminta uang, "Satu kepiiiiing, saja Bu, boleh ya?" rayunya. Ibu ingin menggembirakan hati Tipo, jadi ia memberikan satu keping.
Tipo punya rencana. Sepulang sekolah, ia pergi ke Kamar Keinginan. Ia ingin menangkap balon "Gapura Baru Istana" supaya tugas Bapak segera selesai. Dimasukinya Kamar Keinginan itu dengan takjub. Kamar itu lebih indah dari cerita orang kepadanya. Pak Penjaga tersenyum-senyum melihat Tipo masih melongo.
Baca Juga: Catat Tanggalnya, Oktober Ini Kita Bisa Mengamati 2 Hujan Meteor, lo!
"Nak, ini tangga dan jaringnya. Maaf, saya hanya boleh membantu sampai di pintu saja", katanya.
"Selamat, semoga keinginanmu tercapai, Nak." Lalu ditutupnya pintu besar itu. Bam!
Tipo repot menggeret tangga dan mengempit jaring yang lebih panjang dari tubuhnya. Dipanjatnya tangga di tengah ruangan. Matanya mencaricari.
Tak lama kemudian ia melihat balon "Gapura" sedang melayang menjauh. Susah payah diraihnya dengan jaring. Tidak berhasil.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup, Apa Saja Arti Kelima Butirnya, ya?
Dilihatnya balon "Pembuat PR" lewat. Dia tak mau balon itu. Tipo akhirnya merasa lelah. Ia berbaring di lantai, beristirahat.
Kemudian dicobanya lagi. Sampai pegal leher dan lengannya, tapi balon "Gapura" itu tak juga tertangkap. Ia tak mau menyerah. Ia ingin membebaskan ayahnya dari kerja kerasnya. Akhirnya yang tertangkap malah balon kecil bertulisan "Pasel Selesai". Ingin dilepasnya lagi balon ini, dan menangkap balon "Gapura" itu. Tapi dia sudah sangat lelah.
Diputuskannya untuk membawa balon itu pulang. Daripada uang dua kepingnya habis percuma.
Baca Juga: Sering Buang Air Kecil? Cari Tahu Penyebab Seseorang Sering Buang Air Kecil, yuk!
Sampai di rumah, Ibu dan Ayah sudah cemas menunggunya. Mereka menemani Tipo ke kamamya. Dan ajaib betul! Pasel jembatan itu sudah jadi! Indah sekali, tapi anehnya Tipo tidak terlalu senang. "Ah, lebih baik jika aku sendiri yang berhasil menemukan keping pasel yang tepat.
“Lebih puas!" katanya.
"Sudah mulai besar anak kita, ya?' kata Ayah tersenyum pada Ibu.
Baca Juga: Cerita di Balik Lambang Garuda Pancasila yang Kita Kenal Sekarang
"Sudah tahu kalau bersusah payah mencapai keinginan akan lebih memuaskan."
"Sebetulnya, di Kamar Keinginan itu aku juga bekerja keras, lo, Yah, Bu. Padahal kupikir menangkap Balon Keinginan itu gampang," celetuk Tipo. Mereka bertiga pun tertawa terbahak-bahak
Cerita oleh: Yanti Susanti
Baca Juga: Tidak Hanya Ada di Singapura, Ini Dia 5 Fakta Unik Patung Merlion
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR