Bobo.id - Coba teman-teman sentuh bagian wajah tepat di bawah bibir atau bagian paling bawah dari wajah kita.
Bagian ini disebut dagu, yang merupakan daerah paling bawah dari wajah kita dan bentuknya mengerucut ke bawah.
Nah, kalau teman-teman perhatikan, dari banyaknya spesies makhluk hidup, hanya manusia saja, lo, yang memiliki dagu.
Bahkan primata yang selama ini disebut memiliki banyak kesamaan dengan manusia juga tidak memiliki dagu.
Yuk, kita cari tahu kenapa hanya manusia saja yang memiliki dagu dan bagaimana dagu pada manusia bisa terbentuk!
Baca Juga: Mencegah Skoliosis, Cari Tahu Tanda Skoliosis pada Anak-Anak, yuk!
Peneliti Memiliki Berbagai Dugaan Mengenai Fungsi Dagu
Jika dibandingkan dengan manusia modern lainnya, seperti manusia Neanderthal, Homo sapiens atau manusia yang hidup saat ini memiliki dagu yang lebih menonjol, nih, teman-teman.
Hal ini membuat peneliti jadi mengembangkan berbagai teori mengenai apa fungsi dari dagu yang dimiliki oleh manusia.
Teori yang paling umum mengenai fungsi dagu adalah untuk membantu kita mengatasi tekanan atau melawan tekanan yang dihasilkan saat kita melakukan gerakan mengunyah.
Namun dalam sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh sekelompok antropolog dari University of Iowa didapatkan hasil yang berbeda, nih, teman-teman.
Baca Juga: 5 Bahan Alami untuk Atasi Bibir Pecah-Pecah, Pernah Coba?
Dalam penelitian itu, disimpulkan bahwa perkembangan dagu sepertinya tidak berhubungan dengan tekanan yang dihasilkan saat makan.
Dagu Manusia Berhubungan dengan Proses Evolusi
Teori mengenai dagu manusia yang tidak berhubungan dengan proses mengunyah ini kemudian memunculkan teori lainnya.
Peneliti mengungkapkan, dagu yang dimiliki oleh manusia kemungkinan besar berhubungan dengan proses evolusi yang terjadi, nih, teman-teman.
Secara keseluruhan, genus Homo yang mencakup manusia, Neanderthal, dan nenek moyang manusia lainnya mengalami evolusi dalam hal ukuran wajah yang semakin mengecil.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Segera ke Dokter Mata Jika Kamu Mengalami Hal Ini
Nah, Homo sapiens atau manusia saat ini ternyata mengalami pengurangan terbesar dalam ukuran wajah hingga saat ini.
Pada manusia modern, rahang bawah merupakan bagian paling akhir yang berhenti tumbuh, teman-teman.
Pertumbuhan inilah yang kemudian membuat dagu yang merupakan bagian dari rahang bagian bawah memiliki bentuk yang lebih menonjol dari bagian wajah lainnya.
Pertumbuhan dagu yang lebih panjang dari nenek moyang manusia ini bisa dikatakan sebagai efek samping dari wajah yang semakin mengecil dari evolusi yang terjadi.
Kenapa Evolusi Bisa Menyebabkan Perubahan Ukuran Wajah?
Dalam evolusi yang terjadi, ternyata tidak hanya memengaruhi cara berjalan atau cara bertahan hidup pada manusia, teman-teman, tapi juga ukuran wajah.
Namun kenapa evolusi juga bisa memengaruhi ukuran dan bentuk wajah manusia, ya?
Baca Juga: Sedang Libur Jadi Sering Tidur, Hati-Hati 5 Dampak Kebanyakan Tidur
Hal ini diperkirakan berhubungan dengan perubahan hormon manusia yang berhubungan dengan berkurangnya perilaku dan adanya peningkatan kerja sama saat proses evolusi.
Nah, akibatnya bentuk wajah menjadi lebih lunak dan menyebabkan ukurannya menyusut, teman-teman.
Perubahan ini juga berlaku untuk lubang hidung, lo, di mana lubang hidung akan mengecil saat ukuran tubuh menyusut secara keseluruhan, karena rongga hidung tidak perlu lagi menyediakan udara yang banyak.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Live Science,The Vintage News,Smithsonian |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR