Bobo.id - Sama seperti kucing dan anjing, kelinci juga punya bentuk telinga yang berbeda-beda.
Meskipun sama-sama bertelinga panjang, ada kelinci dengan telinga yang berdiri tegak dan ada juga kelinci yang telinganya panjang menggantung.
Kelinci dengan telinga yang panjang dan menggantung ke bawah ini ternyata merupakan hasil persilangan yang diciptakan oleh manusia, teman-teman.
Walaupun terlihat lucu, sayangnya kelinci bertelinga panjang dan menggantung ini bisa mengalami beberapa masalah kesehatan.
Salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh kelinci adalah berisiko menderita gangguang pendengaran atau menjadi tuli.
Baca Juga: Terkadang Ayam Jantan Berkokok di Tengah Malam, Cari Tahu Sebabnya, yuk!
Kelinci Bertelinga Menggantung Berisiko Tinggi Menjadi Tuli
Gangguan pendengaran atau tuli yang dialami oleh kelinci diketahui berdasarkan penelitian yang membandingkan kesehatan indra pendengaran beberapa kelinci.
Penelitian dilakukan pada 15 ekor kelinci lop, yaitu kelinci yang telinganya menggantung, dengan kelinci bertelinga tegak.
Dari 15 kali pemeriksaan telinga yang dilakukan, kelinci lop menunjukkan adanya tanda-tanda kesakitan saat diperiksa, nih, teman-teman.
Setelah dilakukan penelitian pada telinga kelinci, diketahui bahwa penyebab kelinci mengalami masalah pendengaran, bahkan tuli adalah kotoran telinga yang menumpuk.
Baca Juga: Kucing Peliharaanmu Galak? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Gangguan Pendengaran pada Kelinci Disebabkan Bentuk Tengkoraknya
Penumpukan kotoran telinga pada kelinci bertelinga menggantung ini ternyata disebabkan oleh bentuk tengkorak kelinci, lo.
Kelinci bertelinga menggantung memiliki tengkorak yang bentuknya berbeda dengan kelinci bertelinga tegak.
Akibatnya, hal ini menyebabkan kelinci bertelinga menggantung mengalami penyempitan saluran telinga, yang disebut juga sebagai stenosis.
Nah, penyempitan saluran telinga kemudian menyebabkan adanya penumpukan kotoran telinga, yang akhirnya mengarah pada kondisi bernama otitits eksterna, yaitu peradangan saluran telinga.
Pada penelitian yang dilakukan pada 15 ekor kelinci yang menjadi peserta penelitian, ditemukan bahwa 14 ekor kelinci semuanya mengalami penumpukan kotoran telinga.
Hal ini menyebabkan sembilan kelinci di antaranya harus menjalani pengangkatan kotoran telinga secara rutin untuk menghindari adanya infeksi atau peradangan saluran telinga.
Namun hal berbeda ditemukan pada kelinci dengan telinga yang berdiri tegak, nih, teman-teman.
Dari penelitian ini, peneliti tidak menemukan adanya penumpukan kotoran telinga pada kelinci bertelinga tegak.
Baca Juga: Mirip Emu dan Burung Unta, Burung Gajah Juga Pernah Ada, lo!
Bentuk Tengkorak Tidak Hanya Memengaruhi Telinga Kelinci
Bentuk tengkorak kelinci bertelinga menggantung yang berbeda dengan kelinci bertelinga tegak tidak hanya memengaruhi pendengaran mereka saja, lo.
Perubahan bentuk tengkorak juga memengaruhi bentuk gigi kelinci bertelinag menggantung.
Kelinci yang telinganya menggantung ke bawah memiliki 12 kali lebih besar kemungkinan punya gigi geraham yang berukuran lebih besar dan sakit pada gigi seri.
Akibatnya, kelinci bertelinga menggantung seperti kelinci lop bisa mengalami kesulitan saat mengunyah.
Lihat video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR