"Aku sudah banyak belajar, Bu!" seru Can Syek Bong, "Aku hanya pulang lebih cepat dari yang Ibu tentukan."
"Masuklah dan akan kamu buktikan," kata ibunya.
Ibunya menyuruh Can Syek Bong duduk. Ia memberi satu kuas, tinta cina dan kertas. "Buatlah lukisan sepuluh huruf pertama," kata ibunya.
"Kamu harus mampu menulisnya dalam gelap, seperti Ibu mampu membuat serabi dalam gelap. Kamu menulis sementara Ibu membuat serabi."
Baca Juga: Merupakan Hewan Amfibi Selain Katak, Cari Tahu Tentang Axolotl, yuk!
Tak lama, ibunya muncul dengan baki di tangan berisi beberapa kue serabi yang harum baunya. Ibunya menyalakan lampu dan melihat tulisan anaknya yang tidak rapi dan tidak teratur.
"Lihat kue serabi buatan Ibu," kata ibunya pada Can Syek Bong. Si anak melihat kue buatan ibunya yang halus dan sama besarnya.
"Kembalilah ke kota Kaesong. Dan pulanglah setelah engkau mempelajari apa yang harus engkau pelajari. Engkau harus memperoleh pendidikan yang setinggi-tingginya," kata ibunya sambil tersenyum dan memegang bahu anaknya.
Walau lelah, Can Syek Bong terpaksa kembali ke kota Kaesong. Berbekal beberapa butir kue serabi buatan ibunya. Alangkah sedih hati anak itu.
Baca Juga: Mencoba Susu Cokelat dengan Cara Blind Test, Seperti Apa, ya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR