"Ibu, lampu dapat Ibu nyalakan," seru Can Syek Bong.
Di bawah sinar lampu diperiksanya tulisan anaknya. Semua cantik dan sama rata, tak ada yang jelek atau miring.
Tulisanmu bagus, anakku...." kata sang Ibu.
Baca Juga: Wah, Hampir Seluruh Penduduk di Desa Bengkala Menguasai Bahasa Isyarat
Can Syek Bong terharu, lalu sujud menyentuh kaki ibunya. Keduanya bertangis-tangisan karena rasa rindu dan haru setelah berpisah.
Tahun demi tahu berlalu. Can Syek Bong menjadi sarjana yang sangat termasyur. Dan bila ada yang bertanya bagaimana ia bisa menjadi begitu pandai, ia akan selalu menjawab.
Karena kue serabi yang dibuat ibuku di dalam gelap gulita. Itulah yang membuat aku berhasil seperti sekarang ini."
Diceritakan kembali oleh: Djoni
Baca Juga: Ceplukan, Buah Mahal yang Dulunya adalah Gulma yang Dihindari
Tonton video ini, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR