Bobo.id - Ada 88 rasi bintang yang diakui secara sah oleh Persatuan Astronomi Internasional (IAU).
Rasi bintang sendiri merupakan sekumpulan bintang yang terlihat berhubungan hingga membuat berbagai macam bentuk jika dilihat di langit Bumi.
Dari Bumi, bintang-bintang yang tergabung di dalam sebuah rasi akan terlihat berdekatan.
Padahal sebenarnya bintang-bintang itu bisa saja letaknya berjauhan di alam semesta.
Baca Juga: Matahari adalah Bintang, Apakah Matahari Bisa Meledak karena Supernova?
Di antara 88 rasi bintang itu, ada beberapa rasi yang terkenal, salah satunya adalah rasi bintang Skorpius.
Nah, di rasi bintang Skorpius, ada bintang yang paling terang bernama Antares. Sayangnya, bintang ini sekarang sedang dalam keadaan sekarat.
Yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang Antares dan mengapa bisa sekarat!
Baca Juga: Merupakan Sebuah Bintang, Apakah Matahari Termasuk Bagian Rasi Bintang?
Bintang Paling Terang di Rasi Bintang Skorpius
Antares merupakan bintang paling terang di rasi Skorpius sehingga disebut sebagai Alfa Skorpi.
Yap, bintang yang paling terang di rasi memang selalu disebut sebagai bintang alfa sesuai dengan huruf pertama abjad Yunani.
Baca Juga: Apakah Bintang di Pusat Tata Surya Kita Memiliki Nama Standard?
Selain itu, Antares juga menjadi salah satu dari 20 bintang paling terang yang terlihat di langit Bumi.
Bintang ini berada dalam jarak sekitar 604 tahun cahaya dari Bumi. Artinya, cahaya yang memancar dari bintang ini baru akan sampai ke Bumi setelah 604 tahun.
Antares merupakan bintang raksasa merah yang memiliki ukuran 700 kali lebih besar daripada Matahari.
Baca Juga: Terlihat Indah, Ada Berapa Banyak Bintang di Seluruh Alam Semesta, ya?
Jika ditempatkan di posisi Matahari, ukuran Antares bisa mencapai orbit Mars, lo.
Namun, bintang ini memiliki suhu yang lebih rendah daripada Matahari, yaitu sekitar 3.600 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu Matahari sekitar 5.500 derajat Celcius.
Antares Sedang Sekarat
Selama hidupnya, bintang bercahaya dengan menggunakan bahan bakar yang terkandung di dalam bintang itu sendiri.
Baca Juga: Wah, Astronom Menemukan Bintang Terkecil di Alam Semesta, Seperti Apa?
Jika bintang sudah kehabisan bahan bakar, pada akhirnya bintang-bintang itu akan mati.
Nah, para astronom menemukan bahwa hidrogen pada Antares sudah habis. Hal ini membuat Antares menggunakan helium supaya tetap bercahaya.
Jika sudah menggunakan helium, Antares akan menggembung dan kemudia menyusut lagi sampai ke intinya.
Baca Juga: Bisakah Kita Melihat Bintang di Langit Saat Siang Hari? #AkuBacaAkuTahu
Lalu, Antares akan mengonsumsi elemen-elemen lain, seperti karbon, neon, oksigen, silikon, dan besi.
Saat inti besi sudah mencapai batas tertentu, Antares akan meledak dalam supernova.
Hal ini juga akan terjadi pada bintang-bintang raksasa lainnya, tak hanya pada Antares.
Baca Juga: Bintang Memancarkan Cahaya, tapi Kenapa Antariksa Tetap Gelap?
Selanjutnya, inti bintang yang ditinggalkan saat Antares meledak diperkirakan akan menjadi lubang hitam.
Sayangnya, para astronom tidak bisa memprediksi kapan Antares akan meledak. Bisa saja besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, ataupun beberapa ratus tahun lagi.
Bahkan bisa jadi Antares sebenarnya sudah meledak, hanya saja cahayanya belum sampai ke Bumi karena membutuhkan waktu 604 tahun.
Baca Juga: Bintang-Bintang di Langit Malam Punya Nama, Siapa yang Menamainya?
Lihat video ini juga, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR