Bobo.id - Ketika sedang menginap di rumah saudara atau melakukan perjalanan, mungkin saja teman-teman lupa membawa handuk maupun sikat gigi.
Akibatnya, teman-teman jadi harus meminjam handuk pada orang lain, bahkan ada yang kadang juga meminjam sikat gigi.
Atau mungkin teman-teman sering menggunakan ojek online dan memakai helm yang sudah disediakan?
Wah, ternyata ketiga barang itu sebaiknya tidak dipinjamkan atau dipakai bersama-sama.
Cari tahu sebabnya, yuk!
Baca Juga: Tanpa Kita Disadari, 6 Tempat Umum Ini Ternyata Sarang Kuman
Sikat Gigi
Untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa kotoran, maka kita harus menggunakan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi.
Hal ini ternyata membuat sikat gigi terkontaminasi berbagai mikroorganisme, lo, seperti bakteri, air liur, sisa makanan, bahkan bisa juga darah.
Karena itulah, membersihkan sikat gigi adalah langkah penting agar sikat gigi tetap selalu bersih, nih, teman-teman.
Meskipun mencuci sikat gigi bisa membersihkan sikat gigi, kita tetap tidak boleh menggunakan dan meminjamkan sikat gigi kepada orang lain.
Baca Juga: Membuat Karya Ilmiah: Alat Cuci Tangan Otomatis Karya Muhammad Akbar
Sebabnya adalah karena sikat gigi tetap bisa menyimpan berbagai bakteri dan sisa makanan di antara bulu-bulunya.
Selain itu, menggunakan sikat gigi milik orang lain juga bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang ditularkan melalui darah, lo.
Menggunakan sikat gigi milik orang lain isa meningkatkan risiko terjadinya infeksi dan risiko ini bisa meningkat untuk mereka yang sistem imunnya sedang lemah.
Baca Juga: Tidak Hanya untuk Mata, Wortel Juga Punya 8 Manfaat Ini, Apa Saja?
Handuk
Kita mungkin biasa berbagai atau memakai handuk milik orang lain, misalnya dengan anggota keluarga lainnya di rumah.
Namun ternyata handuk juga merupakan barang yang tidak boleh dipinjamkan atau dipakai bersama-sama, lo.
Pemakaian handuk oleh banyak orang bisa menularkan berbagai penyakit infeksi, teman-teman.
Selain itu, penyebaran infeksi penyakit ini juga jadi lebih mudah pada handuk yang basah.
Ada jenis bakteri bernama staphylococcus pada handuk yang ternyata bisa bertahan hidup selama bebrapa jam, hari, bahkan berbulan-bulan.
Handuk basah atau lembap menjadi tempat favorit bagi bakteri untuk bersarang dan berkembang biak, lo.
Baca Juga: Barang-Barang Sering Hilang atau Lupa Simpan di Mana? Ikuti 3 Tips Ini
Maka dari itu, selain tidak memakai satu handuk bersama-sama, kita disarankan untuk mengganti dan mencuci handuk minimal seminggu sekali.
Setelah menggunakan handuk, sebaiknya handuk juga digantungkan hingga kering sebelum dipakai kembali.
Helm
Saat bepergian menggunakan motor, kita tentu harus menggunakan helm untuk melindungi kepala kita dari cedera.
Apakah teman-teman pernah naik ojek online atau meminjam helm milik orang lain?
Baca Juga: Ternyata 5 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Bisa Merusak Rambut
Ternyata helm termasuk barang yang sebaiknya tidak dipinjamkan atau digunakan oleh orang lain, nih, teman-teman.
Dengan menggunakan helm milik orang lain atau helm yang sudah dipakai banyak orang, ternyata bisa menularkan berbagai penyakit, lo.
Memakai helm milik orang lain bisa saja menularkan kutu rambut yang mungkin saja hidup di rambut orang yang sebelumnya memakai helm itu.
Terlebih kutu rambut dapat dengan mudah menular, yaitu dengan meloncat ke berbagai bagian helm atau menempel di dalam helm.
Selain kutu rambut, penyakit yang bisa menular dari helm yang dipakai bergantian adalah kurap dan kudis, teman-teman.
Kurap adalah jenis infeksi kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita, yang membuat adanya bercak kemerahan berbentuk cincin dan bersisik di kulit kepala.
Baca Juga: Sama-Sama Penting bagi Tubuh, Apa Bedanya Vitamin dan Mineral?
Bercak ini bisa menimbulkan rasa gatal, lo, dan jika tidak diobati maka bisa menyebabkan kebotakan.
Nah, kalau teman-teman terpaksa menggunakan helm milik orang lain, maka sebaiknya gunakan hair cap atau penutup rambut yang terbuat dari plastik untuk mengurangi risiko penularan beberapa penyakit tadi.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR