Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang sebuah wahana antariksa bernama Voyager?
Voyager 1 dan 2 merupakan wahana antariksa tanpa awak yang membawa sebuah misi khusus.
Kedua wahana antariksa ini dibuat khusus untuk diluncurkan ke area antarbintang di luar tata surya.
Baca Juga: Kalau Tidak Ada Planet Jupiter, Apa Pengaruhnya Bagi Tata Surya, ya?
Voyager 1 dan 2 diluncurkan pada 1977 lalu. Pada 2013, Voyager 1 berhasil melintasi batas tata surya.
Sayangnya, Voyager 1 rusak dan akhirnya tidak bisa mengirim data untuk para astronom di Bumi.
Namun, pada 5 November 2019 kemarin, Voyager 2 berhasil melintasi batas tata surya, lo. Bagaimana caranya, ya?
Baca Juga: Tata Surya Mengorbit Pusat Galaksi, Apakah Galaksi Mengorbit Sesuatu?
Sejarah Voyager 1 dan 2
Pada 20 Agustus 1977, wahana antariksa Voyager 2 diluncurkan oleh NASA.
Dua minggu setelahnya, yaitu pada 5 September 1977, Voyager 1 diluncurkan. Meski begitu, Voyager 1 lebih dulu keluar dari tata surya.
Voyager 1 meluncur ke orbit Saturnus, lalu memanfaatkan gravitasi Planet Bercincin itu supaya bisa terpental langsung ke luar tata surya.
Baca Juga: Setelah Asteroid Oumuamua, Tata Surya Kita Kedatangan Komet Alien
Sayangnya, tidak berapa lama setelah melintasi batas tata surya, instrumen pada Voyager 1 rusak.
Sedangkan Voyager 2 harus mengunjungi Uranus dan Neptunus lebih dulu, baru meninggalkan tata surya.
Vouager 2 berkunjung ke Uranus pada 1986, lalu ke Neputunus pada 1989. Setelah itu, barulah Voyager 2 meluncur ke luar tata surya.
Baca Juga: Apakah Bintang di Pusat Tata Surya Kita Memiliki Nama Standard?
Bagaimana Cara Voyager 2 Keluar?
Selama bertahun-tahun, para astronom mendapatkan data dari perjalanan Voyager 2.
Nah, pada 5 November kemarin, para astronom mengirimkan data-data yang menunjukkan adanya penurunan mendadak pada partikel angin Matahari di sekitarnya.
Baca Juga: Jadi Pusat Tata Surya, Matahari Memiliki Fungsi Apa Saja, ya?
Bersamaan dengan itu juga, ada peningkatkan medan magnet antarbintang dan sinar kosmis galaksi.
Hal inilah yang membuat para astronom yakin bahwa Voyager 2 sudah keluar dari tata surya dan berada di ruang antarbintang.
Itu berarti Voyager 2 berhasil melintasi heliopause, yaitu batas pengaruh Matahari di tata surya kita dengan ruang antarbintang.
Baca Juga: Punya 181 Bulan, Ini Fakta Tata Surya Bimasakti yang Kita Tinggali
Bisa Mempelajari tentang Heliopause dan Gas di Ruang Antarbintang
Keberhasilan Voyager 2 melewati heliopause ini bisa menjadi acuan bagi para astronom untuk mempelajari banyak hal yang selama ini belum diketahui.
Mislanya saja tentang bagaimana struktur heliopause, apakah berbentuk bola yang menyelebungi Matahari ataukah berbentuk mirip komet dengan ekor di memanjang.
Baca Juga: Berkenalan dengan 5 Planet Kerdil di Sistem Tata Surya, yuk!
Selain itu, Voyager 2 juga diharapkan bisa mengirimkan data-data tentang gas di ruang antarbintang.
Saat ini, Voyager 2 berada di ujung heliopause dengan jarak sekitar 17,8 miliar kilometer dari Matahari.
Para astronom memperkirakan Voyager 2 masih bisa hidup sampai sepuluh tahun lagi. Keren, ya!
Baca Juga: Jupiter Planet Terbesar di Tata Surya, Bandingkan dengan Bumi, yuk!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR