Bobo.id - Untuk bisa pergi ke antariksa, astronaut harus menggunakan pesawat ruang angkasa yang bisa menembus atmosfer Bumi.
Perjalanan ini akan dilakukan menggunakan roket yang membawa kendaraan khusus, yaitu pesawat ulang alik untuk sampai ke ruang angkasa.
Nantinya, roket pembawa bahan bakar untuk pesawat ulang alik akan jatuh ke Bumi, sedangkan pesawat yang berisi astronaut akan terus meluncur ke ruang angkasa.
Perjalanan astronaut ke ruang angkasa ini sudah dilakukan beberapa kali, teman-teman, baik oleh NASA maupun oleh Roscosmos, yaitu badan antariksa milik Rusia.
Baca Juga: Suhu di Planet Ini Mencapai Minus 200 Derajat Celcius, Kenapa Begitu?
Peluncuran pesawat ulang alik yang membawa astronaut ini menjadi peristiwa yang besar, lo.
Nah, karena merupakan peristiwa besar, maka peluncuran pesawat ulang alik harus dilakukan dengan penuh perhitungan.
Untuk meluncurkan pesawat ulang alik, ternyata astronom dan para ahli lainnya harus memperhitungkan waktu yang tepat dengan menganalisa berbagai faktor.
Wah, apa saja yang memengaruhi penjadwalan peluncuran pesawat ulang alik, ya?
Waktu Peluncuran Pesawat Ulang Alik Tidak Dipilih Secara Acak
Pada 1958, NASA mengembangkan misi Apollo yang bertujuan untuk mengirim astronaut ke ruang angkasa.
Misi Apollo 11 menjadi sejarah pertama kalinya manusia menginjakkan kaki di Bulan dan berhasil mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969.
Peluncuran pesawat berisi para astronaut ini dilakukan pada 16 Juli 1969 pukul 09.32 pagi waktu Amerika Serikat.
Pemilihan waktu peluncuran ini ternyata tidak dibuat secara acak, tapi berdasarkan berbagai perhitungan.
Baca Juga: Mengenal Antares, Bintang yang Sedang Sekarat di Rasi Skorpius
Untuk melakukan misi pendaratan Apollo 11 misalnya, para ahli harus menentukan lima lokasi pendaratan tepat di atas khatulistiwa Bulan dan dipilih tempat yang cenderung datar.
Selain itu, NASA juga harus memperhatikan panjangnya hari di Bulan jika dibandingkan dengan di Bumi.
Satu hari di Bulan sama dengan 29,5 hari di Bumi. Sehingga kalau pendaratan dilakukan pada waktu yang tidak tepat, maka astronaut akan mengalami 14 hari tanpa matahari dan 14 hari penuh sinar matahari.
Baca Juga: Matahari Terbit 16 Kali di Stasiun Antariksa, Bagaimana Astronaut Bisa Tidur?
Bayangan Juga Menjadi Pertimbangan Peluncuran Pesawat Ulang Alik
Masih mengenai peluncuran Apollo 11 ke Bulan, hal lain yang diperhitungkan adalah faktor bayangan, nih, teman-teman.
Saat peluncuran akan dilakukan, NASA memutuskan kalau pesawat yang digunakan astronaut harus mendarat saat sore hari, ketika matahari sudah rendah tapi masih terlihat.
Bayangan menjadi hal yang diperhitungkan, karena jika bayangan di permukaan tanah terlalu panjang atau terlalu pendek ketika astronaut mendarat, maka bisa mengganggu pengelihatan kru.
Pemilihan waktu peluncuran pesawat ruang angkasa ini akan membantu NASA mengetahui 'jendela peluncuran'.
Jendela peluncuran adalah waktu di mana pesawat ruang angkasa dapat terbang meninggalkan Bumi.
Biasanya, waktu peluncuran ini sangat sempit dan semakin sulit dilakukan ketika peluncuran yang dilakukan cukup sulit.
Baca Juga: Kalau Tidak Ada Planet Jupiter, Apa Pengaruhnya Bagi Tata Surya, ya?
Nah, pada peluncuran Apollo 11, jendela peluncuran yang tersedia adalah pada 16 Juli 1969 yang dimulai pada 09.32 pagi hingga 13.54 siang.
NASA kemudian memutuskan untuk melakukan peluncuran pesawat pada waktu yang paling awal, sehingga jika terjadi masalah, bisa cepat diperbaiki.
Jalur Orbit Antara Bumi dengan Planet Tujuan Juga Harus Diperhitungkan
Selain ke Bulan, misi untuk membawa manusia ke ruang angkasa juga sudah dilakukan ke planet Mars.
Sama seperti perjalanan ke Bulan, jendela peluncuran juga diperlukan saat pergi ke Mars, lo.
Baca Juga: Seragam untuk Turis Wisata Ruang Angkasa Sudah Dirilis, seperti Apa?
Bedanya, para ahli akan mencari oposisi antara Bumi dan Mars, yaitu jarak ketika dua planet ini cukup pendek dan berada di sisi yang sama dengan matahari.
Tahukah kamu? Kesempatan oposisi ini hanya terjadi setiap 26 bulan sekali, nih.
Berbagai faktor lainnya juga menjadi pertimbangan, teman-teman, yaitu jalur orbit planet yang akan dikunjungi dengan lintasan Bumi.
Pengaruh gravitasi dari benda lain, sampai gesekan dan angin saat melewati atmosfer Bumi juga harus diperhitungkan.
Baca Juga: Hebat! Wahana Antariksa Tiongkok Berhasil Tumbuhkan Tanaman Kapas di Bulan
Cuaca juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan saat peluncuran pesawat ulang alik.
Peluncuran Apollo 14 yang direncanakan pada 1971 sempat tertunda 40 menit, nih, teman-teman, karena adanya kendala cuaca.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR