Awalnya, roti buatan toko roti Tan Keng Chu hanya dikonsumsi oleh tentara Belanda, sejak 1926 sampai 1950-an.
Tapi, setelah memasuki masa awal kemerdekaan Indonesia, roti buatan Tan Keng Chu baru dijual untuk masyarakat umum.
Baca Juga: Benarkah Pinggiran Roti Tawar Lebih Bergizi Dibandingkan Bagian Tengah Roti?
Pembuatan Masih Menggunakan Mesin Zaman Dulu
Sampai saat ini, pembuatan roti di toko roti Tan Keng Chu masih menggunakan penggiling adonan dan oven dari zaman Belanda, teman-teman.
Jika rusak, penggiling itu diperbaiki dan digunakan lagi, dan tidak membeli yang baru. Jadi, alat-alat pembuat roti di sana memang dipertahankan sejak zaman dulu.
Bahkan, proses pembuatan roti di sana tidak berubah, masih sama seperti pembuatan roti Tan Keng Chu tahun 1926.
Mula-mula, ada proses penggilingan dengan mesin, kemudian roti didiamkan hingga mengembang dan ditekan untuk mengeluarkan udara dari dalam adonan.
Adonan roti kemudian diberi isian seperti cokelat, ayam, dan nanas, lalu dimasukkan dalam oven.
Sejak dulu, roti yang paling digemari pelanggan adalah roti manis yang diberi taburan gula pasir di atasnya.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR