"Setelah melihat putera Paduka, hamba jadi teringat akan Ibunda. Bukankah Ibunda Paduka waktu itu bertubuh pendek, berkaki pendek pula? Namun beliau bijaksana dan cantik sekali," ujar penasihat. Raja kembali minta maaf.
Sebagai rasa sesalnya, Raja pun mempercepat pembangunan tanggul di daerah itu. Daerah di sekitar persawahan itu pun bertumbuh makmur seperti daerah-daerah lainnya.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Sebelum Tidur, Apa Saja?
Usai kejadian itu, Raja Danagung tetap mencari musuh kerajaan. Kini ia mencurigai suku yang hidupnya berpindah-pindah dari hutan ke hutan lainnya. Tubuh mereka besar, kuat, dan berhidung besar. Raja yakin, mereka bukan keturunan dari salah satu suku di kerajaannya.
Suatu hari, Raja mengumpulkan punggawanya. Ia bermaksud untuk mehyerang suku bertubuh besar itu. Namun betapa terkejutnya sang raja. Putera ketiganya yang lahir hari itu, ternyata bertubuh gempal dan berhidung besar. Persis dengan suku yang akan diserangnya. Setelah mendengar cerita penasihat, Raja pun sadar. Ternyata suku yang tinggal di hutan itu juga keturunan suku asli kerajaan Danagiri.
Raja meminta maaf dan membangun daerah di sekitar hutan.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR