"lya ... ya ... sudah tahu!" Aku menjadi tak sabaran. "Tapi uangnya dari mana?"
"Dari tabungan Dini," jawabnya.
"Oh ya, tabungan Dini begitu banyak sampai mampu beli coklat mahal begini?" Aku mengacungkan coklat itu ke wajahnya.
Wajah mungil anak kelas tiga SD itu kebingungan.
Baca Juga: Penerbangan Paling Singkat di Dunia Hanya Berjarak 2,7 Kilometer, di Mana, ya?
"Dini mengambil uang Mama?" tuduhku sengit.
"Tidak!"
"Uang Papa?"
Dini menggeleng keras.
"Kalau begitu, pasti ..." Tergesagesa kuambil celenganku. Mengocokngocoknya. "Dini mengutak-ngatik ini, ya?"
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR