Bobo.id - Sekarang ini, sampah plastik menjadi perhatian banyak orang di dunia karena sudah mengancam keselamatan manusia dan hewan di Bumi.
Namun, ternyata ada sampah lain yang juga sama berbahayanya dengan sampah plastik, lo, yaitu sampah elektronik.
Sampah elektronik sendiri merupakan benda-benda elektronik yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
Baca Juga: Yuk, Bawa Perangkat Elektronik Bekasmu ke Kotak-Kotak Khusus Ini
Sama seperti sampah plastik, sampah elektronik juga bisa kita temukan di sekitar kita.
Mengapa sampah elektronik berbahaya, Bo? Itu karena sampah elektronik mengandung racun yang bisa membahayakan keselamatan makhluk hidup di Bumi.
Apa saja racun berbahaya yang terkandung pada sampah elektronik, ya? Yuk, cari tahu di sini!
Baca Juga: Dari Mainan Sampai Elektronik, Mengapa Ada Banyak Barang Dibuat di Tiongkok, ya?
Apa Itu Sampah Elektronik?
Semua benda yang terbuat dari bahan elektronik bisa dikatakan sebagai sampah elektronik jika sudah tidak dapat digunakan lagi.
Misalnya kabel, remote, televisi, kulkas, telepon, baterai, kipas angin, AC, dispenser, komputer, wifi, pengering rambut, dan lain sebagainya.
Benda-benda elektronik tersebut pada dasarnya memiliki komponen atau Bahan Beracun Berbahaya (B3) yang dampak atau bahayanya jarang diketahui oleh masyarakat.
Kita sebenarnya setiap hari berhubungan dengan sampah elektronik, tapi kadang tidak sadar apa bahayanya, terutama dari zat B3 ini.
Baca Juga: Unik, Medali Olimpiade 2020 di Tokyo Dibuat dari Elektronik Bekas!
Zat B3 memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan kita, teman-teman.
Ponsel yang sudah rusak biasanya disimpan atau bisa juga dibuang di sekitar kita, tanpa kita tahu bahwa ada zat B3 di ponsel bekas atau baterainya.
Komponen B3 dan Bahayanya
Sampah plastik juga bisa berbahaya bagi lingkungan apabila tidak ditangani dengan benar.
Banyak komponen peralatan elektronik yang mengandung bahan bahaya seperti logam berat.
Berikut beberapa komponen berbahaya yang harus diwaspadai:
1. Merkuri yang dapat meracuni manusia, merusak sistem saraf otak, dan juga bisa menyebabkan cacat bawaan.
2. Timbal yang dapat mengganggu sistem peredaran darah, ginjal, perkembangan otak, dan juga merusak sistem saraf. Bahkan di lingkungan, timbal juga dapat meracuni tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
Baca Juga: Sebentar Lagi Akan Ada Buku Braille Elektronik untuk Tunanetra, lo! #akubacaakutahu
3. Kromium yang dapat terserap ke dalam sel sehingga mengakibatkan berbagai efek racun, alergi, dan kerusakan DNA.
4. Kadmium yang bisa merusak ginjal karena masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan dan makanan.
5. Polybrominated diphennylethers (PBDE) yang bisa mengganggu perkembangan tubuh manusia dan hewan mamalia.
6. Polybrominated biphennyls (PBB) yang membuat manusia berisiko 23 kali lebih tinggi terserang kanker pencernaan.
7. Polivinil klorida (PVC) yang bisa menjadi pemicu berbagai kerusakan organ tubuh, termasuk ginjal, syaraf, paru, kanker dan lain sebagainya.
(Penulis: Ellyvon Pranita)
Lihat video ini juga, yuk!
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR