Bobo.id - Untuk bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, manusia atau hewan akan menggunakan kakinya.
Cara bergerak yang dilakukan juga bermacam-macam, ada yang berjalan, melompat, merangkak, maupun memanjat.
Namun ada hewan yang tidak memiliki kaki maupun tangan, lo, seperti belut maupun ular.
Karena tidak memiliki kaki, maka ular tidak bisa bergerak atau berpindah tempat dengan cara-cara yang biasa dilakukan oleh manusia atau hewan berkaki lainnya.
Ular akan bergerak atau berpindah tempat dengan cara merayap dengan berbagai cara.
Baca Juga: Apakah Ikan Bisa Hidup dalam Cairan Selain Air? #AkuBacaAkuTahu
Sisi Perut Membantu Ular Bergerak
Ada satu bagian pada tubuh ular yang menjadi kunci utama pergerakan ular, yaitu sisik perutnya.
Sisik perut berbentuk persegi dan berukuran panjang ini melapisi bagian bawah tubuh ular, yang jumlahnya sesuai dengan jumlah tulang rusuk ular.
Bagian ini berfungsi sama seperti ulir yang ada di ban kendaraan, yaitu mencengkeram dan mendorong ular ke depan sehingga bergerak.
Ada Empat Metode Dasar Pergerakan Ular
Nah, saat bergerak, ular memiliki empat metode dasar pergerakan dengan gerakan dan bentuk tubuh yang terlihat berbeda-beda.
Yuk, cari tahu bagaimana metode pergerakan tubuh ular!
1. Serpentine
Gerakan serpentine disebut juga sebagai gerakan bentuk S dan merupakan metode yang paling sering digunakan oleh ular untuk bergerak.
Biasanya, gerakan ini digunakan oleh sebagian besar ular saat bergerak di darat dan air.
Baca Juga: Di 6 Perairan Indonesia Ini, Kita Bisa Melihat Lumba-Lumba Berenang Bebas!
Gerakan ini dimulai dari leher, dengan cara ular mengerutkan otot-ototnya, menusukkan tubuhnya dari segala sisi sehingga menciptakan lengkungan.
Ketika berada di dalam air, gerakan ini akan dengan mudah mendorong ular ke depan, karena setiap kali otot mengerut maka akan menciptakan dorongan pada air.
Sedangkan saat di darat, ular biasanya akan menemukan titik penahan atau pendorong, seperti batu atau pohon.
Ular kemudian akan menggunakan sisiknya untuk mendorong tubuhnya ke depan.
Baca Juga: Ada Banyak Hewan Peliharaan, Hewan Apa yang Pertama Kali Dipelihara?
2. Sidewinding
Namun bagaimana caranya ular bergerak jika tidak ada titik penahan atau pendorong, seperti di padang pasir?
Jika ular sedang berada dalam kondisi ini, maka biasanya ular akan melakukan teknik sidewinding, yang dikembangkan dari teknik bergerak serpentine.
Dengan menggunakan sedikit titik pendorong, ular akan mengerutkan otot-otot mereka dan melemparkan tubuhnya ke arah yang dituju.
Ketika melemparkan tubuhnya menuju tempat yang dituju, maka ular akan perlahan-lahan melemparkan tubuhnya ke samping.
Baca Juga: Selain Tentara, Ada Kucing yang Juga Tergabung dalam Pasukan Militer
Ular akan melemparkan kepalanya ke depan, lalu sisa bagian tubuhnya akan mengikuti ke samping dan ular akan kembali mengulangi gerakan itu.
Gerakan ini dianggap oleh peneliti sebagai gerakan yang sulit dijelaskan, tapi biasanya digunakan oleh ular untuk bergerak di permukaan yang licin, seperti di lumpur atau di padang pasir.
Baca Juga: Fakta Unik Singa, Ternyata yang Gemar Berburu adalah Singa Betina!
3. Concertina
Cara bergerak dengan metode concertina dianggap sebagai gerakan yang lebih sulit dilakukan oleh ular.
Namun gerakan ini sangat efektif jika ular berada di tempat yang sempit dengan bergerak secara vertikal sehingga ular terlihat seperti memanjat.
Ular akan menahan bagian belakang tubuhnya dan memanjangkan bagian kepalanya sepanjang permukaan vertikal.
Kemudian, ular akan menemukan tempat untuk menggengam permukaan dengan sisik di perutnya.
Baca Juga: Meskipun Tidak Bisa Bicara, Kambing Bisa Memiliki dan Mengembangkan Aksen
Untuk mendapatkan pegangan yang baik dan kuat, maka ular akan mengikat atau membentuk tubuhnya menjadi menjadi lengkungan yang rapat untuk mencengkeram permukaan saat menarik bagian belakang tubuhnya ke atas.
Dengan gerakan ini, ular akan perlahan-lahan memajukan tubuhnya untuk menemukan tempat baru agar digenggam oleh sisiknya.
4. Caterpillar
Saat ular bergerak dengan menggunakan metode gerakan ini, maka ular akan bergerak dengan lebih lambat, teman-teman.
Metode caterpillar atau ulat juga akan membuat tubuh ular membentuk lengkungan, sama seperti metode gerakan concertina.
Bedanya, kurva atau lengkungan yang dihasilkan oleh ular akan berbentuk lebih kecil dan biasanya melengkung ke atas dan bawah, bukan melengkung dari sisi ke sisi.
Ketika ular bergerak dengan menggunakan metode ini, maka bagian atas setiap lengkungan akan diangkat ke atas tanah, sedangkan sisik perutnya akan mendorong ke tanah.
Hal ini akan menciptakan efek beriak atau berombak yang terlihat mirip dengan gerakan ulat ketika sedang bergerak.
Baca Juga: Lucunya Video Hanga si Anjing Komondor Saat Berenang, Bulunya Seperti Kain Pel
Nah, sekarang dengan membaca kita jadi mengetahui bagaimana ular bisa bergerak dan berpindah tempat. Yuk, semakin banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Sumber: kidzone.ws
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR