Bobo.id - Lomba balap mobil Formula 1 atau disebut juga F1 merupakan balap utama di seluruh dunia sejak tahun 1950.
Tahukah kamu? Mobil F1 bisa melaju dengan sangat cepat, yaitu mencapai 300 kilometer per jam.
Karena mobil F1 bisa melaju sangat cepat, maka pengemudi mobil F1 harus mempunyai kemampuan tinggi dalam mengemudikan mobil untuk balapan.
Uniknya lagi, pembalap mobil F1 tidak mengemudi dalam posisi duduk seperti pengemudi mobil biasa.
Baca Juga: Mengapa Pesawat Tidak Terbang Melewati Pegunungan Himalaya?
Saat mengemudikan mobil F1, pembalap berada dalam posisi hampir berbaring di kursi mobil.
Posisi duduk pembalap dalam mobil F1 ini ternyata ada tujuannya, teman-teman.
Selain itu, tinggi mobil yang hampir menyentuh permukaan area balapan juga ada tujuan yang berhubungan dengan balapan di sirkuit.
Cari tahu penjelasannya, yuk!
Pembalap Mobil F1 Mengemudi dalam Posisi Duduk Hampir Berbaring
Biasanya, pengemudi mobil akan menyetir dalam keadaan duduk di kursi mobil dan kursi mobil bisa diatur agar pengemudi nyaman saat menginjak pedal untuk mengemudikan mobil.
Namun pembalap mobil F1 tidak mengemudikan mobil balap dalam keadaan duduk, melainkan hampir berbaring.
Pembalap F1 akan menyetir dalam posisi duduk di kursi atau jok mobil dengan kaki yang diluruskan sampai ke pedal seperti orang yang berbaring.
Posisi pembalap saat mengemudikan mobil F1 ternyata berhubungan dengan gravitasi yang memengaruhi laju mobil saat melaju.
Baca Juga: Benarkah Olahraga Sebaiknya Dilakukan Sebelum Sarapan? #AkuBacaAkuTahu
Posisi Hampir Berbaring Berguna untuk Mengurangi Hambatan Udara
Mobil balap F1 yang melaju di sirkuit balap berhubungan dengan beberapa gaya dalam ilmu fisika, salah satunya mengenai hambatan udara.
Ketika bergerak atau melaju, mobil menghadapi hambatan udara yang bisa memengaruhi laju mobil.
Hambatan udara mengacu pada partikel di udara yang mendorong kembali benda yang bergerak.
Baca Juga: Batu Berlian Salah Satu Batu Terkuat, Asalnya dari Mana, ya? #AkuBacaAkuTahu
Ada dua faktor yang memengaruhi hambatan udara, yaitu kecepatan kendaraan yang bergerak dan luas penampang atau luas permukaan suatu bidang.
Saat kecepatan atau luas penampang semakin besar, maka hambatan udara yang didapatkan juga semakin besar.
Dengan membuat pembalap mengemudikan mobil dalam posisi hampir berbaring, maka luas penampang mobil F1 akan semakin kecil.
Ini artinya, mobil F1 bisa melaju tanpa mendapatkan hambatan udara yang lebih besar.
Karena luas penampang mobil F1 yang kecil karena tubuh pembalap tidak menambah hambatan udara, maka mobil bisa melaju lebih kencang dalam kecepatan tertinggi.
Mobil F1 tidak mungkin mengurangi laju atau kecepatannya saat bertanding di sirkuit balap, maka cara yang dipilih kemudian adalah mengurangi luas penampang, yaitu tinggi dan lebar ujung depan mobil.
Baca Juga: Rahasia Ban Pesawat yang Kecil Bisa Menahan Badan Pesawat yang Berat Saat Mendarat
Mobil F1 yang Rendah Membuat Mobil Balap Menjadi Lebih Seimbang
Kalau diperhatikan, mobil balap F1 memiliki ketinggian yang berbeda dengan mobil yang biasa kita lihat sehari-hari, lo.
Mobil balap F1 sangat rendah, bahkan hampir menyentuh permukaan tanah.
Sama seperti posisi pembalap dalam mobil yang hampir berbaring, rendahnya mobil F1 juga berhubungan dengan kecepatan laju mobil di area balap.
Ketinggian mobil F1 dirancang sangat rendah untuk mendapatkan gaya gravitasi atau pusat gravitasi yang lebih baik.
Baca Juga: Fitur Baru, Ini Cara Menerima atau Menolak Undangan Grup di Whatsapp
Jika mobil berada semakin dekat dengan tanah, maka mobil akan jadi lebih seimbang saat menikung, mengerem, dan bisa melaju dengan semakin cepat.
Berbagai hal itu sangat dibutuhkan mobil balap F1 yang melaju dengan kecepatan tinggi dan harus meningkatkan kecepatannya.
Dengan pusat gravitasi rendah yang dimiliki mobil F1, maka arah laju mobil juga dapat diubah dengan lebih cepat saat berada dalam kecepatan tinggi.
Hal ini berguna bagi pembalap untuk menyelesaikan putaran dengan lebih cepat, terutama karena trek atau lintasan F1 panjang, berliku-liku, dan memiliki tikungan yang tajam.
Membaca memberikan kita banyak informasi dan pengetahuan, yuk, semakin banyak membaca!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR