Bagaimana Virus Rabies Dapat Menyerang Tubuh?
Ketika virus rabies masuk ke dalam tubuh pendertianya, maka virus ini akan menggunakan sel lain sebagai inang atau tempatnya berkembang biak.
Virus baru kemudian akan pecah, merobek del terbuka, dan menyebar ke luar yang menyebabkan infeksi pada lebih banyak sel.
Gejala yang ditunjukkan pada tahap awal ini mirip dengan flu, seperti demam, kedinginan, dan kelelahan.
Padahal, pada tahap ini virus sudah berhasil mencapai sumsum tulang belakang dan otak, yang sudah menimbulkan kerusakan pada otak.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 5 Penyakit Berbahaya yang Disebabkan oleh Tikus
Akibatnya, otak kemudian akan mengalami radang, yang disebabkan oleh ensefalitis.
Hal ini menginfeksi sel-sel otak dan mengubah cara kerja otak dan memengaruhi beberapa daerah otak yang menyebabkan agresi dan kemarahan yang khas pada penyakit rabies.
Virus ini juga akan memengaruhi beberapa reseptor saraf tertentu, yaitu reseptor nikotinoid di otak dan otot, yang menyebabkan kelumpuhan otot.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Seseorang Pingsan? Ini Penjelasannya
Penderita Rabies Dianggap Hidrofobik atau Takut Air
Saat hewan atau manusia sudah terinfeksi virus rabies, hal ini akan membuat penderitanya menjadi hiperaktif atau tidak bisa tenang, dan menjadi hidrofobik atau takut air.
Selain itu, penderita juga akan mulai mengeluarkan banyak air liur, yang ternyata ada hubungannya dengan hidrofobik yang dialami, nih.
Ketika virus mencapai otak, maka virus akan pindah ke kelenjar ludah dan masuk ke ludah. Inilah sebabnya salah satu penyebaran virus rabies bisa terjadi melalui gigitan.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR