Bobo.id – Apa teman-teman pernah melakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah?
Pemeriksaan kadar gula dalam darah dilakukan seseorang untuk mendeteksi kadar gula darah dan diabetes.
Pasien diabetes juga perlu rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah ini, teman-teman.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan pengambilan sampel darah menggunakan alat khusus di laboratorium atau di rumah menggunakan glukometer.
Baca Juga: Selain Dua Tipe Diabetes Utama, Ada Diabetes Tipe 3, Cari Tahu, yuk!
Nah, beberapa bulan lalu, Kak Celestine Wenardy dari Jakarta membuat alat pendeteksi diabetes tanpa proses pengambilan darah.
Alat itu juga memenangkan penghargaan di Google Science Fair 2019, lo.
Bagaimana cara kerja glukometer tanpa pengambilan sampel darah itu, ya?
Alat Pendeteksi Diabetes Karya Kak Celestine
Kak Celestine Wenerdy adalah salah satu finalis Google Science Fair 2019, teman-teman, ia adalah satu-satunya dari Indonesia.
Bulan Juli lalu, Kak Celestine pergi ke San Francisco di Amerika Serikat untuk mempresentasikan proyeknya, yaitu glukometer tanpa perlu mengambil sampel darah.
Alat yang diusulkan Kak Celestine ini juga lebih terjangkau dibandingkan glukometer pada umumnya dan mudah digunakan.
Wah, dengan alat ini masyarakat yang masih takut mendeteksi diabetes dengan mengambil sampel darah jadi bisa lebih tenang dan bisa mendeteksi gula darahnya, ya?
Baca Juga: Keren, Kak Rizka Pemenang Kompetisi Komik UNICEF Rilis Komik Anti-Bullying!
Cara Kerja Glukometer Tanpa Mengambil Sampel Darah
Kak Celestine membuat alat yang mengukur konsentrasi glukosa darah menggunakan metode interferometri dan teknologi termal.
Jadi, teknologi kesehatan ini memanfaatkan panas dan cahaya untuk mendapatkan kadar glukosa yang akurat.
Cara memeriksa gula darah dengan alat itu yaitu cukup menempelkan jari pada alat selama 10 detik dan alat itu akan mengukur panas dari kulit.
Misi Menurunkan Angka Pasien Diabetes
Angka diabetes di Indonesia sangat tinggi, teman-teman, yaitu 10 juta kasus pada 2017.
Kak Celestine terinspirasi membuat alat itu setelah membaca sebuah artikel tentang penyakit diabetes di Indonesia.
Sekitar 70 persen diabetes di Indonesia tidak terdiagnosis, Kak Celestine menyadari juga bahwa Indonesia tidak memiliki banyak fasilitas untuk mengatasi penyakit diabetes.
Proyek Kak Celestine ini dibuat untuk berkontribusi pada masyarakat dan negara Indonesia.
Wah, semoga nantinya alat Kak Celestine bisa membantu memajukan bidang kesehatan di Indonesia dan dunia, serta membantu para pasien diabetes, ya!
Baca Juga: Rasanya Manis, Apakah Madu Baik untuk Dikonsumsi Pasien Diabetes?
Yuk, lihat video ini juga!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Grid Health,Google Indonesia |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR