Bobo.id - Madu yang didapatkan dari lebah tidak hanya terkenal karena berbagai manfaatnya bagi tubuh saja.
Madu asli juga dikenal sebagai salah satu bahan yang tidak bisa basi atau tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Menurut seorang guru kimia dari Inggris, yaitu Andy Brunning, ada dua hal, nih, yang membuat madu tidak bisa basi atau kedaluwarsa.
Dua hal itu adalah tingkat kelembapan madu yang rendah dan tingkat keasaman madu.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membedakan Madu Asli dan Madu Campuran, ya?
Tahukah kamu? Selain madu, masih ada berbagai bahan makanan lainnya yang juga tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Ini artinya, bahan-bahan ini tidak akan basi, jika kita menyimpannya dengan tepat.
Wah, apa saja, ya, bahan makanan dan minuman yang tidak akan basi dan tidak memiliki masa kedaluwarsa?
Garam
Garam adalah bahan makanan yang tidak memiliki masa kedaluwarsa dan tidak basi.
Faktor utama dari daya simpan garam yang bertahan selama bertahun-tahun ini disebabkan karena adanya proses yang disebut osmosis.
Osmosis adalah perpindahan kadar air dari area yang konsentrasinya lebih tinggi ke area yang berkonsentrasi lebih rendah.
Saat air keluar dari objek itu sendiri karena garam, maka akan menciptakan lingkungan yang sangat kering di sekelilingnya.
Baca Juga: Naik Turun Tangga Bermanfaat Bagi Gula Darah dan Jantung, Ini Manfaat Lainnya
Akibatnya, jamur dan bakteri tidak bisa hidup serta tumbuh, yang membuat garam tetap bisa digunakan meski sudah disimpan bertahun-tahun.
Nah, agar garam tetap bisa digunakan setelah bertahun-tahun disimpan, maka simpan garam di tempat yang kering, tapi tetap memiliki kelembapan di dalamnya. Hal ini bertujuan agar garam tidak mengeras.
Namun umur panjang garam ini hanya berlaku untuk garam murni, sedangkan garam yang sudah diberi bahan tambahan, seperti yodium memiliki masa simpan yang terbatas.
Gula
Sama seperti garam, gula juga memiliki masa simpan yang tidak terbatas atau tidak memiliki masa kedaluwarsa.
Penyebab dari masa simpan gula yang tidak terbatas ini juga sama seperti garam, karena adanya proses osmosis pada gula.
Gula juga merupakan zat higroskopis, yaitu akan menarik air, sehingga saat ada air atau zat lainnya yang mengandung air, maka akan dipindahkan melalui proses osmosis.
Gula tidak akan menjadi berjamur atau menjadi tempat pertumbuhan bakteri, karena tidak adanya air yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan.
Baca Juga: Yuk, Konsumsi 5 Makanan Bergizi Ini supaya Kita Bisa Bertumbuh Tinggi!
Agar gula selalu awet dan tidak mengalami kerusakan, maka gula harus disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari panas, yang bisa menyebabkan adanya penguapan.
O iya, hal ini tidak hanya berlaku bagi gula putih, tapi semua jenis gula, seperti gula batu, gula palem, gula halus, dan berbagai jenis gula lainnya.
Cuka
Selain buah jeruk, bahan makanan apa yang memiliki rasa sangat asam dan aroma yang kuat?
Yap, bahan makanan itu adalah cuka, teman-teman.
Biasanya, cuka ditambahkan untuk membuat makanan yang rasanya asam, seperti kuah pempek, makanan khas Palembang.
Baca Juga: Membuat Makanan Tetap Hangat, Apa Semua Makanan Boleh Dibungkus Aluminium Foil?
Ternyata cuka adalah bahan makanan yang juga tidak memiliki masa kedaluwarsa, nih.
Tidak hanya cuka yang untuk memasak saja, tapi juga jenis cuka lainnya, seperti cuka apel, hingga cuka beras.
Masa simpan cuka yang tidak terbatas ini disebabkan karena kadar asam alami pada cuka yang sangat tinggi.
Beras
Nasi menjadi bahan makanan pokok bagi beberapa daerah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Teman-teman tentu tahu, kan, kalau nasi dihasilkan dari beras yang sudah dimasak?
Nah, nasi memiliki masa simpan yang sangat terbatas, terutama kalau tidak disimpan pada suhu yang panas.
Namun hal ini berbeda dengan beras, yang tidak memiliki masa kedaluwarsa dan bisa disimpan dalam masa yang tidak terbatas.
Baca Juga: Ada Berbagai Macam Rasa dan Bentuk yang Unik, Coba Es Krim Rasa Buah-buahan, yuk!
Sayangnya, hal ini tidak berlaku untuk beras merah, karena kandungan minyaknya yang lebih tinggi dibandingkan beras putih.
Agar beras putih tetap bisa diolah menjadi nasi meskipun sudah lama disimpan, maka sebaiknya beras disimpan di tempat yang kering.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR