Bobo.id - Apa makanan, minuman, atau camilan favorit yang sering teman-teman konsumsi?
Saat ini kita bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang ingin dimakan, karena banyak yang menjualnya.
Selain itu, saat ini juga sudah banyak makanan baru, baik yang merupakan modifikasi dari makanan yang sudah ada, maupun makanan yang baru pertama kali dibuat.
Apakah kamu juga sudah pernah membuat makanan baru kreasi sendiri?
Baca Juga: 3 Tempat Ini Disebut Keajaiban Dunia ke-8, Yuk Kita Lihat di Mana Saja!
Makanan yang baru pertama kali dibuat biasanya akan melalui berbagai proses percobaan sampai makanan maupun minuman itu bisa dinikmati.
Misalnya saja mencoba rasa makanan atau minuman, bahan apa saja yang tepat untuk ditambahkan, atau apakah ada bahan yang sebaiknya tidak ditambahkan karena rasanya tidak enak maupun berbahaya.
Kita bisa dengan mudah mengetahui apakah suatu makanan maupun minuman bisa dikonsomsi, dengan mencari hasil penelitian.
Baca Juga: Super Mirip! Kak Reza Rahadian Perlu Waktu 7 Jam untuk Menjadi BJ Habibie
Namun, bagaimana dengan manusia purba atau nenek moyang kita saat akan mengonsumsi makanan dan minuman, ya?
Padahal saat itu belum ada penelitian yang dilakukan pada bahan makanan yang ditemukan.
Menggunakan Naluri dan Indra yang Dimiliki
Manusia memiliki lima indra pada tubuhnya, yaitu indra perasa, indra penciuman, indra peraba, indra pengelihatan, dan indra pendengaran.
Saat makan, biasanya kita akan menggunakan dua jenis indra, yaitu indra perasa dan indra penciuman.
Nah, indra yang dimiliki manusia inilah yang digunkana oleh manusia zaman dulu untuk menentukan makanan atau minuman apa yang aman untuk dikonsumsi.
Peneliti memperkirakan, manusia purba memiliki indra perasa yang kuat dan sangat berkembang.
Fungsinya adalah untuk membedakan rasa pada makanan yang akan mereka konsumsi.
Sebagai contoh, jika ada buah-buahan seperti beri yang kadar gulanya tinggi, maka kita akan tertarik untuk mengonsumsinya, bahkan kadang dalam jumlah banyak.
Sebaliknya, kalau buah atau tanaman memiliki rasa yang pahit, maka manusia purba akan mengonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Selain dengan menggunakan indra yang dimiliki oleh manusia, menggunakan naluri untuk mengetahui makanan apa yang aman untuk dikonsumsi juga penting.
Baca Juga: Di Jawa Barat, Tentara Belanda Zaman Kolonial Mengonsumsi Roti Tan Keng Chu
Hal ini terutama dilakukan saat manusia belum memiliki pengalaman mengenai makanan yang ditemukannya, nih.
Ketika manusia belum memiliki pengalaman mengenai makanan yang ditemukannya, maka naluri dalam diri manusia akan mengambil alih untuk menentukan perilaku maupun keputusan yang diambilnya.
Meniru atau Mempelajari Perilaku yang Dilihatnya
Saat sudah besar dan sudah bisa membaca, kita belajar dengan cara membaca buku atau mendengar penjelasan dari orang lain.
Namun saat masih kecil, cara kita belajar adalah dengan meniru dan mempelajari hal yang dilihat.
Inilah sebabnya, kita harus mencontohkan hal yang baik kepada adik bayi atau adik yang masih kecil.
Nah, hal yang sama juga dilakukan oleh manusia purba dalam menentukan makanan apa yang aman untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Buku Tua Memiliki Aroma yang Khas, Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
Manusia purba, terutama anak-anak akan meniru perilaku orang yang ada di sekitarnya, termasuk kebiasaan makan, hingga makanan apa yang dikonsumsi.
Untuk menemukan makanan apa yang aman untuk dikonsumsi, maka manusia harus mencoba berbagai makanan yang ada.
Ketika mengetahui makanan yang dikonsumsi berbahaya bagi dirinya, maka manusia purba tidak lagi mengonsumsi makanan itu.
Namun jika tidak ada efek buruk dari konsumsi suatu jenis makanan, maka mereka akan terus mengonsumsinya.
Baca Juga: Kenapa Patung Kuno Yunani Banyak yang Patah Bagian Hidungnya? #AkuBacaAkuTahu
Makanan dan Cara Mendapatan Makanan Terus Berubah
Manusia purba awalnya diketahui hanya mengonsumsi tumbuhan dalam pola makannya.
Setelah manusia mulai bisa menciptakan peralatan, yang pada awalnya terbuat dari batu yang runcing, pola makan manusia purba juga berubah, nih.
Manusia purba mulai diketaui mengonsumsi daging dan memotongnya dengan menggunakan peralatan yang mereka miliki.
Jenis makanan yang dikonsumsi oleh manusia purba semakin banyak jenisnya, tidak hanya tumbuhan, tapi juga daging hewan yang didapatkan dari berburu.
Selain itu, cara manusia untuk mendapatkan makanan mulai berubah, nih, teman-teman.
Jika pada awalnya manusia hanya mendapatkan makanan dengan cara berburu dan meramu, manusia mulai mendapatkan makanan dari hasil bercocok tanam yang dilakukan.
Baca Juga: Mengapa Lampu Lalu Lintas di Jepang Berwarna Merah-Kuning-Biru? #AkuBacaAkuTahu
Tidak hanya bercocok tanam atau bertani, manusia juga mendapatkan makanan dengan cara beternak beberapa jenis hewan.
Membaca membuat kita jadi mengetahui bahwa manusia bisa mengetahui apa yang harus dimakannya dengan cara yang berbeda.
Yuk, semakin banyak membaca agar semakin banyak informasi dan pengetahuan yang kita dapatkan!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, ya!
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Source | : | National Geographic,Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR