Akhirnya, ketika hari itu tiba, Yuni mendandani kedua adiknya serapi mungkin. "Ayu jaga Ota baik-baik, ya!" pesan Yuni. "Ota juga tidak boleh nakal!"
Ibu menghampirinya. "Ibu tambah uangmu biar kamu juga bisa nonton," katanya setengah prihatin.
"Tak usah, Bu!" tolak Yuni halus. "Aku mau ke rumah Nek Ijah. Dia sakit."
"Nanti kamu menyesal tidak dapat nonton."
Baca Juga: Apple Mengumumkan Aplikasi Populer di iOS Tahun 2019, Apa Saja, ya?
"Tentu, Bu, kalau gara-gara kita tidak punya uang!" ujar Yuni.
"Tapi, aku kan mau merawat Nek Ijah. Dan, yang penting adik-adikku bisa menonton."
"Kamu anak yang baik!" Ibu mengelusnya.
"Ya, Kak Yuni baik, deh!" kedua adiknya berseru.
Yuni segera menggamit mereka mengajak berangkat. Di sekolah, ia menitipkan keduanya pada salah seorang teman dekatnya.
la sendiri kemudian menyelusuri jalan menuju rurnah Nek Ijah. Langkahnya ringan. Ia membayangkan Nek Ijah akan gembira menyambut kedatangannya.
Cerita oleh: Lena D.
Tonton video ini, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR