Bobo.id – Apa teman-teman tahu bedanya hujan asam dan hujan biasa?
Hujan asam ini bukan berupa hujan air seperti hujan biasa.
Jika hujan biasa bermanfaat bagi lingkungan, hujan asam justru bisa berdampak buruk bagi lingkungan.
Kira-kira, bagaimana dampak hujan asam terhadap manusia, ya?
Baca Juga: Beberapa Daerah Terendam Banjir, Cari Tahu 5 Hal yang Bisa Menyebabkan Banjir
Apa Itu Hujan Asam?
Hujan asam adalah segala bentuk pengendapan senyawa nitrat dan asam belerang dalam jumlah yang tinggi.
Berbeda dengan hujan biasa, hujan asam ini turun ke Bumi dalam bentuk butiran salju, kabut, atau serpihan kering. Namun hujan asam juga bisa tercampur dengan hujan biasa.
Hujan asam terjadi karena zat yang muncul dari tumbuhan yang membusuk atau sisa erupsi gunung berapi.
Namun, aktivitas manusia juga bisa menyebabkan terjadinya hujan asam, misalnya hujan asam yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan, pembangkit tenaga listrik, atau pabrik.
Saat pembakaran bahan bakar fosil terjadi, senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terlepas ke atmosfer.
Gas itu bereaksi dengan air, oksigen, dan senyawa lain, kemudian terbentuk menjadi larutan asam sulfur dan nitrat. Larutan itupun terbawa angin dan saat turun ke Bumi bisa masuk ke sistem pengairan dan tanah.
Baca Juga: Air Hujan Tidak Berwarna, Tapi Mengapa Awan Mendung Berwarna Gelap?
Dampak Hujan Asam
Hujan asam yang masuk ke air membuat air mengandung asam dan menyerap aluminium di antara air dan tanah.
Akibatnya, hewan-hewan liar yang meminumnya bisa sakit dan bisa menyebar lewat rantai makanan.
Dampak itu bisa terjadi bagi tanaman juga, karena senyawa hujan asam dalam tanah mencuri nutrisi yang dibutuhkan tanah.
Senyawa alumunium yang dilepaskan oleh hujan asam pun bisa membuat tanaman sulit mengambil air.
Apa Dampak Hujan Asam bagi Manusia?
Hujan asam memang tidak langsung memengaruhi manusia secara langsung. Jika terkena air yang mengandung asam, ini tidak menyebabkan kulit manusia terasa terbakar.
Namun, manusia bisa terpengaruh dampak hujan asam dari udara yang kotor.
Kandungan sulfur dioksida di udara bisa menyebabkan masalah paru-paru seperti asma dan bronkitis.
Nitrogen oksida yang membentuk hujan asam juga bisa membuat polusi udara yang menyebabkan penyakit paru-paru pneumonia dan emfisema.
Manusia juga bisa terpengaruh hujan asam yang masuk ke sistem pengairan, karena ekosistem air yang rusak bisa berdampak pada industri perikanan.
Mencegah Hujan Asam Terjadi
Cara melawan hujan asam adalah dengan membatasi polusi yang menyebabkan hujan asam ini.
Misalnya mengurangi penggunakan bahan bakar fosil dan menggantinya dengan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Di rumah, kita juga bisa membantu mencegah hujan asam dengan menghemat energi seperti pemakaian listrik.
Naik transportasi umum juga bisa mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, lo.
Baca Juga: Menjaga Bumi Setiap Hari dengan Membawa Tempat Minum Sendiri
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic,Sciencing |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR