Ternyata hal ini dilakukan oleh para hewan besar yang saat itu masih menghuni Bumi, nih, teman-teman.
Hewan besar itu akan memakan alpukat secara utuh, termasuk kulit, daging buah, dan bijinya.
Kemudian, hewan itu akan melakukan perjalanan yang cukup jauh dari pohon alpukat tempatnya mendapatkan buah alpukat.
Nah, ketika mereka buang air, maka biji alpukat juga akan terbuang di wilayah itu. Sehingga nantinya biji alpukat tumbuh menjadi pohon alpukat dan persebarannya semakin luas.
Baca Juga: Kastuba, Tanaman Merah Cerah yang Sering Dijadikan Hiasan Natal
4. Namun Buah Aplukat Sempat Hampir Punah
Sekitar 13.000 tahun yang lalu, hewan-hewan besar yang ada di Bumi mengalami kepunahan massal, nih, teman-teman.
Punahnya hewan besar ternyata juga berpengaruh pada alpukat, lo.
Saat itu, alpukat hampir mengalami kepunahan, karena hewan yang membantu dalam persebaran alpukat sudah tidak ada lagi.
Untungnya, tanaman alpukat dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama, sehingga ada hewan spesies baru lainnya yang bisa membantu persebaran alpukat.
Selain itu, alpukat juga mengalami evolusi, yang berguna untuk menarik perhatian hewan lain agar memakan alpukat dan melakukan persebaran.
Baca Juga: 7 Buah di Dunia yang Bentuknya Bikin Bingung, Ada yang Berasal dari Indonesia
5. Daging Buah Alpukat Bisa Menjadi Pengganti Mentega
Orang-orang yang menjalani gaya hidup vegan atau vegetarian tidak mengonsumsi daging hewan maupun produk lain dari hewan, seperti telur, susu, maupun lemaknya.
Salah satu bahan yang dihindari adalah mentega, yang dibuat dari lemak hewani.
Nah, agar masakan tetap bertekstur seperti menggunakan mentega, mereka biasanya akan menggunakan bahan pengganti mentega.
Alpukat menjadi pilihannya, nih, seperti untuk membuat kue maupun memanggang.
Pengganti mentega ini digunakan untuk menambahkan kekentalan dan tekstur makanan menjadi lebih nikmat.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Gizmodo,Taste of Home,smithsonianmag.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR