Bobo.id - Suhu yang sangat panas di permukaan Bumi bisa saja menyebabkan adanya gelombang panas atau heatwave.
Akibatnya, kita bisa merasakan suhu yang sangat panas. Bahkan karena suhu yang sangat panas ini, beberapa hewan juga bisa mati.
Gelombang panas yang kita ketahui biasanya terjadi di darat saja, tapi sebenarnya gelombang panas juga terjadi di dalam laut.
Bukan hanya hewan laut saja yang bisa terkena dampak dari gelombang panas ini, tapi juga burung yang ada di sekitar laut.
Wah, mengapa gelombang panas juga bisa memengaruhi hewan yang tidak tinggal di dalam laut, ya?
Baca Juga: Apa Benar Sinar Matahari Bisa Berbahaya untuk Tubuh? #AkuBacaAkuTahu
Blob, Gelombang Panas yang Terjadi di Dalam Laut
Suhu sangat panas yang terjadi di darat biasanya disebut dengan gelombang panas atau heatwave.
Gelombang panas ini tidak hanya bisa terjadi di darat saja, tapi juga di dalam laut, yang dikenal dengan nama blob.
Oleh para ilmuwan, blob disebut sebagai bencana biologis lain yang terjadi di lautan.
Massa Air Hangat di Laut Menyebabkan Blob
Gelombang panas yang terjadi di dalam laut atau blob ini disebabkan oleh adanya air hangat di laut yang berkumpul di suatu titik dalam jumlah yang besar.
Blob yang diketahui oleh para peneliti terdapat di Samudera Pasifik dan lepas pantai Amerika Utara.
Blob pertama kali ditemukan pada 2013, lalu menyebar di tahun 2014 dan 2015 hingga musim semi tahun 2016.
Karena adanya blob, hal ini menyebabkan meningkatnya suhu laut sebesar tiga sampai enam derajat Celcius dan menyebar sejauh 1.600 kilometer.
Massa air yang bersuhu lebih hangat ini dianggap tidak biasa pada kondisi laut dan berperan pada pembentukan kondisi cuaca yang juga tidak biasa di Pantai Pasifik Amerika Utara.
Baca Juga: Sakit Jantung Berhubungan dengan Pembuluh Darah, Ketahui Cara Kerja Jantung, yuk!
Blob Menyebabkan Kerusakan Ekosistem di Dalam Laut
Peningkatan suhu yang cukup drastis pada air laut ini menyebabkan kerusakan pada ekosistem yang ada di laut, nih.
Suhu yang semakin panas membuat banyak ikan dan hewan laut lainnya jumlahnya turun drastis karena mati.
Hewan laut yang terkena dampak dari blob mulai dari hewan kecil seperti udang hingga mamalia besar seperti paus.
Baca Juga: Saat Dibakar, Kayu Mengeluarkan Suara Gemercik, Mengapa Begitu?
Selain itu, blob juga menyebabkan alga beracun semakin banyak jumlahnya dan berserakan di pesisir pantai.
Alga ini kemudian dimakan oleh hewan-hewan yang ada di sekitar laut dan pesisir yang menyebabkan kematian.
Beberapa hewan laut yang juga mati akibat gelombang panas di laut ini adalah singa laut, puffin, dan paus baleen.
Gelombang Panas Laut Juga Menyebabkan Banyak Burung Laut yang Mati
Selain hewan laut, gelombang panas dalam laut ini juga menyebabkan kematian burung laut dalam jumlah banyak, teman-teman.
Burung laut jenis common murre ditemukan mati di sepanjang pantai barat Amerika Serikat.
Selama tahun 2015 hingga 2016, sekitar 62.000 burung murre ditemukan terdampar di sepanjang pesisir pantai dari California sampai Alaska.
Wah, jumlah ini adalah yang terbesar yang pernah ditemukan oleh para peneliti.
Baca Juga: Terjadi Banjir Bandang di Lebak, Bagaimana Tanda-Tanda Terjadinya Banjir Bandang?
Hmm... Mengapa burung laut yang tidak hidup di laut juga bisa terdampak blob yang terjadi di laut, ya?
Ternyata hal ini disebabkan oleh persaingan untuk mendapatkan makanan yang menyebabkan burung murre jadi kelaparan.
Banyaknya ikan yang mati di dalam laut membuat rantai makanan menjadi kacau, nih.
Baca Juga: Apa Benar Air Dingin dan Air Es Berbahaya untuk Tubuh? #AkuBacaAkuTahu
Para peneliti menduga, ikan kecil seperti herring, sarden, maupun ikan salmon muda yang merupakan makanan burung murre sudah dimangsa oleh ikan lain yang lebih besar yang kehilangan makanan aslinya.
Inilah sebabnya, peneliti mengatakan blob yang terjadi di dalam laut kali ini bisa mengancam dan berdampak lebih jauh untuk kehidupan di laut dan sekitarnya.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR