Bobo.id – Saat membeli makanan atau minuman, tanggal kedaluwarsa adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dengan seksama, teman-teman.
Selain makanan kemasan, makanan segar seperti daging dan telur juga ada tanggal kedaluwarsanya.
Setiap makanan dan minuman memiliki masa kedaluwarsa supaya kita bisa mengonsumsinya saat kandungan nutrisinya masih dalam keadaan baik, teman-teman.
Lalu, kira-kira bagaimana cara produsen makanan menentukan tanggal kedaluwarsa makanan itu, ya?
Tanggal kedaluwarsa membantu kita untuk menghindari mengonsumsi makanan yang sudah busuk, rusak, atau tidak layak dikonsumsi lagi.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, tanggal kedaluwarsa mengacu pada kualitas makanan dan bukan keamanan makanan, teman-teman.
Jadi, meski tanggal kedaluwarsa terlewat, belum tentu makanan atau minuman tidak aman lagi untuk dikonsumsi.
Keamanan yang ditunjukkan lewat tanggal kedaluwarsa ini hanya berlaku untuk produk makanan atau minuman untuk adik bayi.
Kemudian juga ada peraturan khusus untuk memberi tanggal kedaluwarsa pada produk daging, unggas, dan telur. Biasanya, tanggal ini diberi label “Best if Used By” atau “Best Before”.
Baca Juga: 4 Makanan Ini Bisa Menaikkan Asam Lambung Anak-Anak, Perhatikan Porsinya!
Bagaimana Produsen Makanan Menentukan Tanggal Kedaluwarsa?
Untuk menentukan tanggal kedaluwarsa, produsen dan penjual makanan memperkirakan tanggal yang cocok dengan mempertimbangkan beberapa kriteria.
Ada banyak faktor yang bisa dipertimbangkan dan memengaruhi tanggal kedaluwarsa.
Setiap makanan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan kemasannya juga berbeda-beda. Karenanya menentukan tanggal kedaluwarsanya juga berbeda pertimbangannya.
Selain jenis makanan atau minuman dan kemasannya, suhu tempat penyimpanan makanan dan minuman juga menjadi faktor penting untuk menentukan tanggal kedaluwarsa.
Biasanya, yang membuat makanan bisa disimpan lebih lama adalah kandungan air yang rendah, kandungan asam yang tinggi, atau kandungan gula dan garam yang tinggi. Makanan yang mengandung zat pengawet juga biasanya bisa disimpan lebih lama.
Perusahaan makanan yang besar juga bisa melakukan tes mikroba atau bakteri pada produk untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya pada makanan saat dibawa dengan alat transportasi, masuk ke tempat penyimpanan, di toko, sampai ke rumah.
Kemudian peneliti memperkirakan tanggal kedaluwarsa beberapa waktu sebelum makanan atau minuman itu tidak aman lagi untuk dikonsumsi.
Beberapa perusahaan juga memiliki metode lainnya untuk menentukan tanggal kedaluwarsa ini, teman-teman.
Baca Juga: Saat Makanan Jatuh Ke Lantai, Inilah Hal yang Harus Dilakukan Agar Tetap Bisa Kita Konsumsi!
Jenis Tanggal Kedaluwarsa yang Dicantumkan Produsen Makanan
Dalam pemberian label tanggal produk, ada dua jenis tanggal kedaluwarsa yang bisa dicantumkan, yaitu open dating dan closed dating.
Open dating biasanya diberikan pada produk makanan oleh pabrik atau penjual. Tanggal kedaluwarsa ini bergungsi untuk memberi informasi dan perkiraan produk ada pada kualitasnya yang terbaik.
Tanggal ini juga membantu pihak toko untuk memperkirakan berapa lama barang itu bisa dijual di tokonya.
Biasanya, tanggal kedaluwarsa open dating ini digunakan untuk produk daging, unggas, telur, dan produk olahan susu.
Kemudian closed dating adalah kode yang terdiri dari huruf dan angka yang dibuat oleh pabrik untuk menunjukkan waktu produksi makanan itu.
Biasanya, produk makanan yang menggunakan tanggal kedaluwarsa closed dates adalah produk makanan kalengan atau dalam kardus.
Baca Juga: Sebenarnya Gula Pasir Bisa Kedaluwarsa Tidak, ya? #AkuBacaAkuTahu
Haruskah Makanan Dibuang Saat Sudah Melewati Tanggal Kedaluwarsa?
Karena tanggal kedaluwarsa lebih mengacu pada kualitas makanan dan bukan keamanannya, tidak semua makanan yang melewati kedaluwarsa artinya sudah rusak atau tidak bisa dikonsumsi lagi.
Ada juga kok makanan yang masih bisa dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Tapi tentu saja kita harus memastikan tanda bahwa makanan atau minuman itu masih aman dikonsumsi.
Tanggal kedaluwarsa bisa kita jadikan petunjuk bahwa makanan masih memiliki kualitas terbaiknya. Makanya sebaiknya kita mengonsumsinya saat belum melewati tanggal kedaluwarsa.
Pengecualiannya ada produk makanan atau minuman untuk adik bayi, yang kehilangan nutrisinya saat sudah melewati masa “Use by”.
Cara kita menentukan makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa masih aman atau tidak adalah dengan melihat tanda makanan yang busuk, yaitu aroma dan rasanya sudah tidak enak lagi.
Biasanya, aroma dan rasa makanan yang membusuk jadi asam, teman-teman. Ada juga makanan yang berubah warna, berubah tekstur atau ditumbuhi jamur sehingga tidak boleh dikonsumsi lagi.
Oh iya, makanan juga bisa mengeluarkan tanda itu meski belum melewati tanggal kedaluwarsa, jika cara penyimpanannya kurang tepat.
Jika kamu belum melihat tanda itu dan rasa atau aroma makanan belum berubah, maka makanan aman-aman saja untuk dikonsumsi, teman-teman.
Karenanya, sebelum dibuang, coba kamu periksa dulu tanda pada penampilan, aroma, dan rasanya, ya!
Baca Juga: Sereal dan Susu Aman Dikonsumsi Setelah Kedaluwarsa, Apakah Benar?
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | The Conversation,USDA,Wonderopolis |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR