Bobo.id – Saat bangun pagi di hari Minggu yang sejuk, rasanya nyaman sekali ya berselimut di tempat tidur? Hoaaam… lama-lama jadi mengantuk lagi, nih.
Saat cuaca sedang sejuk atau dingin, kita jadi cenderung lebih mudah mengantuk, ya?
Memangnya apa hubungannya cuaca dingin dengan mengantuk? Ayo, kita cari tahu!
Kemampuan Tubuh Menyesuaikan Suhu
Manusia memiliki kemampuan homeostasis suhu. Apa itu homeostasis?
Homeostasis adalah kemampuan tubuh kita untuk mempertahankan suhu sekitar 36 – 38 derajat Celcius. Suhu itu adalah kisaran suhu dasar tubuh, teman-teman.
Ketika tubuh kita mulai kehilangan panas dan suhu dasar tubuh menurun, secara otomatis, kita akan mulai menggigil dan insting kita memberi tahu kita untuk segera berpindah ke tempat yang lebih hangat.
Pada kondisi tertentu ketika tubuh benar-benar kedinginan, maka seseorang bisa mengalami hipotermia ringan, yang bisa menyebabkan ia mengantuk.
Baca Juga: Indonesia yang Ada di Ekuator Cuacanya Panas, Mengapa Tidak Seperti Kutub yang Dingin?
Mengapa Suhu Tubuh Kita Harus Berada di Suhu Dasarnya?
Kemampuan homeostatis sangat penting untuk bagi tubuh agar bisa melakukan beberapa proses bio-kimia.
Misalnya, saat suhu tubuh semakin menurun, otak tidak bisa bekerja secara maksimal seperti ketika tubuh berada dalam kisaran suhu normal.
Akibatnya seseorang bisa merasakan perubahan seperti reaksi yang lebih lama jika ada stimulus, gangguan dalam menilai sesuatu, dan merasa lelah.
Ini merupakan tanda-tanda hipotermia ringan, teman-teman. Namun, kadang-kadang orang yang mengalaminya tidak menyadari tanda itu.
Kemudian, dengan suhu tubuh yang semakin menurun, orang itu bisa mengantuk.
Hipotermia ringan ini bisa terjadi misalnya saat seseorang berada di luar ruangan untuk beberapa lama dan cuacanya dingin, atau ketika seseorang berkendara menempuh perjalanan panjang naik sepeda motor saat cuaca dingin.
Pada kondisi hipotermia terjadi semakin parah, seseorang bisa menggigil hebat, semakin lelah, kebingungan. Jika dibiarkan, kondisi hipotermia bisa membuat seseorang sangat mengantuk sampai tidak bisa bergerak, tidak sadarkan diri, bahkan koma.
Lalu, apakah ini cuaca dingin yang menyebabkan hipotermia dan memengaruhi otak ini sama dengan kita yang mengantuk saat cuaca dingin?
Baca Juga: Suhu Dingin Ekstrem Bisa Sebabkan Hipotermia, Ini 4 Faktanya
Mengantuk Saat Cuaca Dingin
Menurut artikel di situs Sains Sciencing, sebenarnya saat kita mengantuk karena sedang berada di tempat bercuaca dingin itu berhubungan dengan ritme sirkadian di tubuh kita.
Ritme sirkadian adalah jam tubuh yang mengatur banyak hal di tubuh, seperti kapan kita mengantuk dan bangun, sampai ritme suhu tubuh.
Rasa lelah yang membuat mengantuk dan kedinginan yang kita rasakan rupanya tidak saling memengaruhi satu sama lain.
Namun, ritme sirkadian atau jam tubuh masing-masing orang menyebabkan suhu tubuh menurun secara alami.
Misalnya saat pagi hari, kita merasa suhu sangat dingin dan jadi menggigil menjelang bangun tidur.
Kemudian, banyak orang merasa lebih kedinginan ketika sedang berbaring, dan mereka berbaring ketika merasa mengantuk, sehingga jadinya seperti suhu dingin yang membuatnya mengantuk.
Jadi, hubungan antara suhu dingin dan mengantuk itu lebih disebabkan ketika seseorang mengalami hipotermia. Namun, kedinginan sebenarnya tidak menyebabkan kelelahan dan mengantuk, teman-teman.
Baca Juga: Liburan ke Tempat Dingin? Ini Tips Agar Daya Baterai Ponsel Tidak Cepat Habis
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Sciencing |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR