Bobo.id - Beberapa minggu belakangan ini, pemberitaan mengenai penyebaran virus corona dari Tiongkok sedang banyak dibicarakan.
Ratusan, bahkan ribuan orang dievakuasi dari Wuhan, wilayah yang diduga menjadi tempat penyebaran virus corona menuju rumah sakit.
Di rumah sakit, orang-orang yang diduga tertular virus corona akan segera dikarantina untuk diobservasi apakah terjangkit virus corona.
Nah, kalau teman-teman perhatikan, petugas yang mengevakuasi penduduk dari daerah yang terinfeksi ini berpakaian berbeda dengan orang-orang yang dievakuasi.
Baca Juga: Meski Penemuannya Sering Dipakai dalam Kehidupan Sehari-Hari, 5 Penemu Ini Jarang Dikenali
Petugas memakai pakaian yang menutupi tubuhnya, dari ujung kaki sampai ujung kepala. Bahkan wajah mereka juga tertutup dengan penutup kepala khusus.
Dalam kasus penyebaran virus berbahaya, pakaian ini memang harus digunakan para petugas.
O iya, pakaian ini bernama hazmat suit atau setelah hazmat. Selain dipakai saat mengevakuasi pasien yang terkena virus berbahaya, setelan hazmat juga digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.
Cari tahu berbagai hal mengenai setelan hazmat yang punya fungsi penting dalam situasi tertentu, yuk!
Hazmat Suit, Pakaian untuk Melindungi Diri
Saat mengevakuasi warga dari daerah yang terinfeksi virus corona, petugas terlihat mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya.
Pakaian ini terdiri dari terusan celana panjang dengan pakaian berlengan panjang, sarung tangan, sepatu boot, masker, penutup kepala, penutup wajah, dan penutup mata.
Pakaian khusus ini bernama hazmat suit, yang merupakan akronim dari hazardous materials suit, atau setelan pelindung bahan berbahaya.
Setelan hazmat yang juga dikenal sebagai setelan dekontaminasi adalah pakaian untuk seluruh tubuh yang dikenakan sebagai perlindungan dari bahan berbahaya.
Biasanya, setelan hazmat akan digunakan untuk melindungi diri dari zat berbahaya, seperti bahan kimia, zat biologis, hingga bahan radioaktif.
Baca Juga: Selain Amsterdam, 3 Ibu Kota Negara Ini Letaknya Juga di Bawah Permukaan Laut!
Ada Berbagai Fungsi Perlindungan Setelan Hazmat
Setelan hazmat tidak hanya digunakan saat mengevakuasi orang-orang saat terjadi penyebaran virus corona saja, teman-teman.
Ketika virus flu burung sedang menyebar, petugas yang melakukan pembersihan dan evakuasi hewan serta manusia yang tertular juga mengenakan setelan hazmat.
Pakaian yang sama juga dikenakan ketika ada penularan virus SARS, MERS, dan ebola.
Meskipun kelihatannya hanya dipakai saat ada penyebaran virus, sebenarnya setelan hazmat juga dipakai pada berbagai situasi tertentu.
Baca Juga: Musim Hujan Rawan Banjir, Hati-Hati dengan Penyakit yang Terjadi Setelah Banjir Ini
Hal ini disebabkan karena setelan hazmat punya berbagai kategori yang bisa memberikan perlindungan yang juga berbeda.
Setelan hazmat bisa melindungi pemakainya dari bahan kimia berbahaya karena adanya bahan pelindung yang tepat pada pakaian hazmat, seperti bahan karet yang berat.
Selain melindungi dari bahan kimia berbahaya, setelan hazmat juga bisa melindungi dari radiasi nuklir, karena adanya pelindung radiasi pada lapisan luar.
Namun yang terpenting adalah tidak melakukan kontak langsung atau menghirup partikel yang mengandung radioaktif.
Inilah sebabnya, di dalam penutup kepala hazmat suit, terdapat alat pernapasan khusus.
Mengenakan setelan hazmat juga bisa melindungi pemakainya dari paparan senyawa biologis, seperti kontaminasi virus dan penyakit berbahaya.
Terakhir, pakaian hazmat juga bisa dikenakan oleh pemadam kebakaran, dengan adanya lapisan khusus anti api pada bagian luar setelan.
Baca Juga: Sebagai Pemimpin Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth II Punya Bendera Pribadi, Apa Fungsinya?
Terdapat Cara Khusus untuk Memakai dan Melepas Hazmat Suit
Karena setelan hazmat merupakan pakaian untuk melindungi diri dari berbagai zat berbahaya, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memakai dan melepasnya.
Bahkan untuk memakai dan melepas setelan hazmat, ada berbagai langkah yang diikuti, nih, teman-teman.
Mengutip dari Kompas.com, untuk memakai setelan ini diperlukan waktu sekitar 30 sampai 60 menit atau satu jam.
Pertama, setelan hazmat dipakai setelah memakai baju normal, kemudian baru memakai sarung tangan, lengan, pelapis sepatu, dan masker wajah.
Tujuannya adalah untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimasuki oleh senyawa berbahaya, seperti virus.
Setelah itu, bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, wajah, leher, dan pinggang harus dikunci dengan rapat.
Selain saat memakai setelan hazmat, untuk melepasnya pun butuh cara khusus yang harus diperhatikan.
Hal pertama yang harus diingat ketika melepas setelan hazmat adalah agar senyawa berbahaya yang ada di setelan tidak mencemari kulit maupun pakaian yang kita pakai.
Nah, ada dua cara yang disarankan untuk melepas setelan hazmat dengan aman.
Baca Juga: Pulau Jawa Pulau Paling Banyak Penduduknya di Dunia, Pulau Apalagi yang Banyak Penduduknya?
Pertama, lepaskan sarung tangan tanpa menyentuh bagian luarnya, karena seluruh bagian luar setelan ini dianggap sudah terkontaminasi, terlebih kalau sudah ada kontak dengan zat kimia berbahaya dan pasien.
Cara kedua adalah dengan menggulung setelan hazmat ke bawah, yang dimulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.
Setelan juga harus dilepas sebelum keluar dari area isolasi atau terinfeksi.
Setelah dilepas, pakaian hazmat harus segera dibuang dan dimusnahkan dengan cara yang sesuai prosedur, untuk memastikan kontaminasi dari pakaian tidak mencemari wilayah atau area lain.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR