Bobo.id – Di Indonesia, ada banyak sekali makanan yang menggunakan cabai, sehingga rasanya jadi pedas.
Kadang-kadang, kita juga mengonsumsi cabai sebagai pelengkap makanan seperti gorengan.
Tapi ada penduduk sebuah negara yang sangat suka cabai, sampai-sampai cabai bukan dijadikan bahan pelengkap atau bumbu makanan, melainkan sayuran!
Wah, penduduk negara mana yang suka mengolah cabai seperti sayuran, ya?
Negara yang Penduduknya Suka Makan Cabai
Negara yang penduduknya suka makan cabai adalah Bhutan, teman-teman.
Apakah teman-teman tahu di mana letaknya negara Bhutan? Bhutan merupakan negara yang berbatasan dengan negara India dan Tibet, teman-teman.
Bhutan terletak di bagian utara pegunungan Himalaya, sehingga di sana cuacanya dingin.
Di Bhutan, cabai dimakan seperti sayuran, bukan bumbu penambah rasa saja. Sehingga di dalam sebuah masakan, jumlah cabainya sangat banyak.
Rupanya, ini merupakan kebiasaan, lo. Sebabnya, orang Bhutan sangat menyukai makanan yang pedas, teman-teman.
Baca Juga: Sedang Sedih atau Marah? 5 Makanan Ini Bisa Memperbaiki Suasana Hatimu
Bahkan, penduduk Bhutan sudah terbiasa makan cabai sejak masih balita!
Orangtua di Bhutan biasanya memasak makanan dengan cabai sedikit-sedikit sampai anaknya tumbuh dewasa, sehingga mereka terbiasa dengan rasanya.
Cabai di Bhutan
Di pasar-pasar di Bhutan, kita bisa dengan mudah menemukan mudah, teman-teman.
Para penjual cabai menjual cabai merah, hijau, dan kadang-kadang ada cabai kuning.
Bukan hanya di pasar, kalau kita berjalan-jalan melewati rumah-rumah penduduk, kita bisa melihat untaian atau rentengan cabai-cabai yang akan dikeringkan.
Penduduk sering menggantungkan rentengan cabai itu di balkon lantai atas rumahnya.
Ada juga penduduk yang menjemur cabai di atap rumahnya.
Saat ada festival atau ritual keagamaan, masyarakat di desa suka membakar cabai, sehingga aromanya memenuhi udara.
Baca Juga: Ikan yang Mudah Ditemukan di Pasar Ini Baik untuk Jantung, Bisa Jadi Pengganti Salmon!
Makanan Nasional Bhutan Berbahan Dasar Cabai
Begitu sukanya dengan rasa pedas, makanan nasionalnya juga berbahan dasar cabai, lo. Namanya ema datshi.
Ema artinya cabai, dan datshi artinya keju. Yap, resep asli makanan ini dibuat hanya menggunakan dua bahan tersebut, teman-teman. Wah, rasa masakannya sepedas apa, ya? Hihi..
Di Bhutan, orang-orang juga mempercayai kalau membakar cabai di rumahnya, bisa mengusir roh jahat atau iblis.
Meskipun begitu, awalnya cabai bukanlah hasil pertanian asli dari Bhutan, lo.
Kemungkinan, cabai dibawa dari India ke Bhutan. Sebelumnya, cabai yang asalnya dari Amerika Selatan, dibawa ke India sekitar abad ke-16.
Oiya, di cuaca yang dingin, makanan yang pedas bisa membuat orang-orang merasa lebih hangat. Karena saat makan makanan pedas, mereka menjadi berkeringat.
Ditambah lagi, saat makan cabai, saraf penerima rasa sakit di tubuh bekerja seperti saat kita berada di tempat bersuhu ekstrem, sehingga tubuh jadi merasa kepanasan.
Dulunya saat teknologi penghangat ruangan belum berkembang, makanan pedas menjadi salah satu pilihan untuk menghangatkan tubuh secara alami, teman-teman.
Wah, tidak heran ya, kalau penduduk Bhutan suka sekali mengonsumsi cabai!
Baca Juga: Meski Bergizi Tinggi, Bolehkah Anak-Anak Sarapan Telur Setiap Hari?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Aljazeera,Atlas Obscura,BBC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR