Bobo.id – Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus korona 2019-nCoV saat ini sudah menjangkit lebih dari 76.000 penduduk di Tiongkok, dan ratusan lainnya di luar Tiongkok.
Bahkan, sudah ada lebih dari 2.400 pasien COVID-19 yang meninggal dunia akibat penyakit itu.
Namun, di antara pasien-pasien yang terjangkit coronavirus dari Wuhan, hanya sedikit yang merupakan anak-anak, lo.
Ternyata, hal ini juga terjadi pada wabah coronavirus sebelumnya. Kita cari tahu penjelasannya, yuk!
Mengapa Tidak Banyak Anak-Anak yang Terinfeksi Coronavirus 2019-nCoV?
Dari puluhan ribu kasus pasien terjangkit coronavirus, kebanyakan orang yang mengalaminya berusia lanjut, teman-teman.
Jumlah pasien anak-anak yang terinfeksi ternyata hanya sedikit.
Dalam wawancara dengan NPR, ahli penyakit menular anak, Terri Lynn Stillwell menyebutkan bahwa kasus penyakit COVID-19 pada anak-anak hanya sekitar 100 orang.
Ada kemungkinan ada lebih banyak anak-anak yang sebenarnya terinfeksi virus, namun tidak sampai sakit. Bahkan mungkin ada anak-anak yang terinfeksi, namun tidak menunjukkan gejala apapun.
Ahli penyakit menular anak lainnya, Cody Meissner, menyebutkan bahwa infeksi pada anak-anak lebih ringan dibandingkan yang terjadi pada orang dewasa.
Source | : | Business Insider,NPR,Live Science,NY Times,ALJAZEERA |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR