Bobo.id - Ketika membeli buah dan sayur di pasar atau di supermarket, berbagai buah dan sayur ini sudah melewati proses panjang sebelum dijual.
Proses panjang ini berawal dari panen atau pemetikan buah dan sayur, kemudian pengecekan, pengemasan, hingga proses pengantaran ke pasar dan supermarket.
Meski sudah dipetik dan melalui berbagai proses panjang, tapi sayur maupun buah yang dijual tetap dalam kondisi segar saat kita beli, nih.
Wah, bagaimana caranya buah-buahan dan sayuran tadi tetap segar meski sudah dipetik dan melalui berbagai proses, ya?
Buah dan Sayur Dipanen di Waktu yang Tepat
Hal pertama yang harus diperhatikan saat memetik atau memanen sayur dan buah adalah memerhatikan kematangannya.
Setiap buah dan sayur punya tingkat kematangan yang berbeda-beda.
Ada yang harus mematangkan buah atau sayurnya di pohon dan harus dipetik atau dipanen ketika memang sudah matang.
Baca Juga: Berambut Tapi Bukan Rambutan dan Mirip Markisa, Pernah Coba Buah Rambusa?
Jika buah atau sayur ini dipanen sebelum matang, maka rasanya menjadi tidak enak, karena tingginya kadar tanin, alkaloid, dan pati.
Namun ada juga buah yang tetap bisa melalui proses pematangan meskipun sudah dipetik dari pohonnya.
Contohnya adalah pisang, yang bisa dipetik sebelum matang, sehingga buahnya masih keras dan padat.
Setelah beberapa hari, sel-sel benama etilen dalam buah akan dilepaskan dan membuat enzim dalam buah memecah dinding sel, sehingga pati berkurang, tapi jumlah gulanya meningkat.
Inilah sebabnya, pisang dapat dipetik dari pohonnya meskipun belum matang dan masih keras, kemudian didistribusikan ke pelanggan.
Sedangkan untuk buah yang baru bisa dipetik setelah matang, maka proses pengiriman harus dilakukan dengan cepat agar tidak cepat rusak atau busuk.
Baca Juga: Dibandingkan dengan Nyamuk, Lalat Lebih Sulit Ditangkap, Mengapa Begitu?
Buah dan Sayur Punya Cara Alami untuk Melindungi Dirinya
Selain dipanen pada waktu yang tepat, cara lain yang membuat buah dan sayur tetap segar meski sudah dipetik adalah karena adanya perlindungan alami yang dimiliki buah serta sayur.
Perlindungan alami ini adalah kulit, yang merupakan lapisan terluar dari buah dan sayur.
Ketebalan dan kemampuan kulit buah serta sayur bermacam-macam, yang biasanya dibedakan dari tebal atau tipisnya kulit, serta apakah kulit bertekstur keras.
Kulit bisa melindungi paparan oksigen yang berlebihan, yang bisa membuat pemecahan molekul organik.
Semakin tebal kulit yang melindungi buah atau sayur, maka semakin lama usia atau kesegaran buah dan sayur.
Manusia Juga Bisa Menciptakan Pelindung Buatan pada Sayur dan Buah
Manusia ternyata juga bisa menciptakan pelindung buatan untuk buah serta sayur yang dijual di pasaran, lo.
Cara yang dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan lapisan tipis berupa lilin pada beberapa jenis buah, seperti buah apel.
Dengan adanya lapisan lilin tipis ini, maka akan mengurangi oksidasi atau paparan oksigen pada buah.
Pelindung buatan lainnya yang diciptakan manusia adalah dengan membungkus sayur menggunakan plastik yang ketat.
Cara ini membuat sayur juga terpapar oksigen dalam jumlah yang sedikit, sehingga membuat sayur tetap segar.
Baca Juga: Bunga Terbesar di Dunia Tumbuh di Indonesia, Inilah 5 Fakta Bunga Rafflesia Arnoldii!
Buah dan Sayur Tertentu Bisa Bertahan Hingga Berbulan-Bulan
Meski buah dan sayur banyak yang cepat busuk dan membutuhkan cara khusus untuk menjaganya tetap segar, tapi ada beberapa jenis buah dan sayur tertentu yang bisa bertahan hingga berbulan-bulan, nih.
Buah seperti pisang maupun tomat biasanya bisa bertahan selama dua hingga enam minggu.
Namun apel, wortel, maupun kentang kadang bisa bertahan sekitar satu hingga sembilan bulan jika disimpan dengan cara yang tepat.
Yuk, tonton video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR