Bobo.id - Siapa yang di sini suka membaca dongeng? Membaca dongen ternyata punya banyak manfaat, nih, salah satunya adalah menumbuhkan kebiasaan membaca.
Selain itu, membaca dongeng, terutama yang tidak bergambar bisa meningkatkan imajinasi kita.
Membaca dongen yang tidak bergambar akan membuat otak akita menciptakan visualilasi mengenai kejadian yang kita baca.
Tahukah kamu? Ternyata ada berbagai jenis dongeng yang bisa kita baca maupun buat sendiri, nih.
Cari tahu, yuk, apa saja berbagai jenis dongeng yang pastinya menarik!
Baca Juga: Tesaurus Mirip dengan Kamus, Bagaiman Asal Mulanya? Yuk, Cari Tahu Fakta-Faktanya!
Mite
Dongeng jenis ini disebut juga dengan mitos, yang lebih mengacu pada cerita tradisional.
Mite atau mitos adalah cerita rakyat yang banyak menceritakan hal-hal ajaib.
Biasanya mite menceritakan makhluk mitologis, seperti dewa maupun peri yang ada di alam semesta.
Cerita yang berlatar masa lampau ini dianggap benara-benr terjadi oleh orang yang membuat cerita.
Selain menceritakan tentang dewa atau peri, mite juga kadang menceritakan tentang alam semesta, seperti bagaimana kisah penciptaan dunia.
Mitos juga dianggap sebagai kisah suci, yang dianggap benar-benar terjadi pada masa lampau.
Contoh dongeng mite ini misalnya kisah mengenai mitos atau mitologi Yunani.
Baca Juga: Wah, Tempat Wisata di Mojokerto Ini Punya Pemandangan Alam seperti di Selandia Baru!
Sage
Jenis dongeng lainnya adalah sage, yang lebih erat kaitannya dengan sejarah.
Sage yang berhubungan dengan sejarah ini menceritakan tentang sikap keberanian, kepahlawanan, hingga kesaktian dari tokoh yang ada di dalam dongeng.
Biasanya, dongeng sage tidak diceritakan secara tertulis, yang artinya dongeng ini biasanya diceritakan secara turun temurun.
Karena diceritakan secara turun temurun, maka akan ada berberapa penambahan alur cerita, yang bersifat khayal.
Roro Jonggrang yang berhubungan dengan pembangunan Candi Prambanan adalah salah satu contoh dongeng sage, teman-teman.
Baca Juga: Banyak yang Menyepelekan, Ternyata Kecerdasan Bisa Meningkat Kalau Tidur dengan Waktu yang Cukup
Fabel
Siapa yang sudah pernah mendengar dongen mengenai kura-kura yang berlomba lari dengan seekor kelinci?
Pada dongeng itu, sang akelinci digambarkan sebagai hewan yang sombong dan mengejek kura-kura karena kura-kura berjalan sangat lambat saat lomba lari.
Karena kesombongannya, sang kelinci justru kalah dari kura-kura karena kelinci tertidur saat perlombaan.
Nah, dongeng kura-kura dan kelinci ini adalah salah satu contoh dongeng fabel, teman-teman.
Fabel adalah dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan atau binatang.
Meski tokoh dari dongeng fabel adalah hewan, namun sikap yang diperlihatkan oleh para tokoh ini menggambarkan watak dan sikap manusia.
Nah, dengan membaca fabel, biasa ada berbagai pesan yang kita dapatkan karena dalam fabel juga dituliskan berbagai pesan yang baik.
Selain itu, alur cerita fabel dapat dikatakan sederhana jika dibandingkan dengan mite atau sage.
Baca Juga: Sering Ada Ulangan Dadakan? Ikuti Kuis Ini untuk Mengukur Kesiapan Ujianmu!
Legenda
Legenda dapat dikatakan mirip dengan mite atau mitos, nih, teman-teman.
Legenda merupakan cerita rakyat yang dianggap sebagai kisah yang benar-benar terjadi.
Inilah sebabnya legenda disebut juga sebagai sejarah dari suatu tempat atau suatu kejadian.
Namun karena legend biasanya tidak tertulis dan lebih sering diceritakan secara lisan, maka dongeng ini telah mengalami perubahan cerita.
Baca Juga: Ada yang Menjadi Editor Termuda, Inilah Anak-Anak yang Memecahkan Rekor Dunia
Akibatnya, ada berbagai bagian dari dongeng legenda yang harus dibuktikan kebenarannya.
Contoh dari dongeng legenda ini adalah Sangkuriang, atau Batu Menangis, yang dianggap sebagai cerita yang memang nyata oleh masyarakat sekitar.
Bedanya alegenda dengan mite adalah, legenda bukanlah sebuah dongeng atau cerita yang dianggap suci oleh masyarakat.
Dongeng apa yang paling sering teman-teman baca atau dengarkan?
Tonton video ini juga, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR