Namun sebaiknya mulai sekarang hindari berbicara dengan berbisik-bisik, karena ternyata berbisik memiliki efek yang tidak baik untuk tenggorokan, sama seperti saat kita berteriak.
Suara yang kita keluarkan saat bicara berasal dari pita suara yang bergetar, dan kekuatan tegangannya akan menentukan suara yang kita keluarkan.
Nah, orang-orang beranggapan kalau kita berbisik, maka akan membuat pita suara bekerja tidak terlalu keras.
Anggapannya, semakin pelan suara yang dikeluarkan, tekanan dan getaran yang didapatkan oleh pita suara akan semakin kecil.
Baca Juga: Setiap Hari Mengonsumsi Gula, Apa Jadinya kalau Kita Berhenti Konsumsi Gula Buatan, ya?
Ternyata anggapan ini salah, teman-teman. Karena saat berbisik, pita suara tetap akan menegang dan membuat pita suara justru bekerja lebih keras dibandingkan saat kita berbicara dengan suara normal.
Saat berbisik, ada otot khusus yang berkontraksi atau menegang untuk menghasilkan suara yang berbeda dari biasanya.
Akibatnya, pita suara kita akan menjadi kelelahan karena harus berada dalam kondisi yang berbeda dengan biasanya, yang bisa saja membuat pita suara atau tenggorokan terluka.
Baca Juga: Merasa Sangat Haus Sampai Menenggak Minum dengan Cepat dan Banyak? Hati-Hati Bahayanya
Berbisik Bukan Cara untuk Menghemat Suara
Selain saat berbicara di tempat yang sepi, berbisik juga biasanya kita lakukan saat sedang mengalami radang tenggorokan yang membuat serak.
Sama seperti saat sedang tidak mengalami radang tenggorokan, berbisik juga dianggap lebih baik dibandingkan bersuara seperti biasanya.
Beberapa orang berbisik saat sedang radang tenggorokan karena menganggap kalau berbisik adalah salah satu cara untuk menghemat suara agar radang tenggorokan cepat sembuh.
Ternyata menghemat suara dan berbisik ini tidak sama, lo, teman-teman.
Source | : | New York Times |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR