Kebiasaan Cuci Tangan Muncul dari Anjuran Sejak Abad ke-14
Virus corona yang semakin mewabah, bahkan dinyatakan sebagai pandemi global membuat kita harus selalu menjaga kebersihan.
Salah satu caranya adalah dengan mencuci tangan selama 20 detik dengan langkah yang tepat.
Anjuran ini ternyata sudah muncul sejak abad ke-14, yang dimulai oleh seorang ahli bedah bernama John Arderne.
Saat itu, John Arderne meminta calon karyawannya agar tangan dan kukunya selalu dalam keadaan bersih.
Menurut John Arderne, mencuci tangan penting dilakukan karena dianggap bisa menghilangkan kotoran eksternal dan hasil ekskresi tubuh yang berbahaya.
Baca Juga: Digemari Banyak Orang, Sejak Kapan Ada Roti Tawar, ya? #AkuBacaAkuTahu
Mencuci Tangan Berlanjut Menjadi Kebiasaan di Masa Renaisans
Setelah anjuran John Arderne untuk mencuci tangan yang diberlakukan untuk calon karyawannya, kebiasaan ini ternyata berlanjut hingga masa Renaisans.
Masa atau abad Renaisans berlangsung tahun 1300 - 1600 yang menjadi abad berkembangnya seni dan ilmu pengetahuan.
Pada masa itu, seorang dokter dari Italia, Tommaso Rangone menganjurkan bahwa cuci tangan harus dilakukan secara teratur.
Tujuannya adalah untuk secara teratur membersihkan tangan dari kotoran, keringat, dan berbagai kuman dari alam yang sering menumpuk di tangan.
Baca Juga: Awalnya Hanya Dua Negara, Bagaimana Perang Dunia I Bisa Melibatkan Negara Dunia Lainnya?
Namun saat itu, anjuran untuk melakukan kebiasaan mencuci tangan adalah agar tidak terkena penyakit kulit, seperti kudis.
Sejak saat itulah, mencuci tangan perlu dilakukan untuk mendapatkan kesehatan yang lebih baik.
Source | : | historyextra.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR